05 October 2009

Refleksi Bencana Alam di Indonesia



Melihat bencana alam indonesia dari sisi yang lain.
Tuhan sudah memperingatkan kita berkali-kali dengan kuasa-Nya. Hanya saja kita terlalu “sibuk” untuk memahami dan belajar dari semua itu. Kita terlalu sibuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekunder dan tersier kita saja. Tanpa sedikit saja mengambil pelajaran dan memahami semua itu.
Secara global, ada 3 penyebab utama bencana di indonesia:
1. Siklus alam
Bencana sepeti gempa, aktifnya gunung-gunung yang bisa meletus, angin topan, angin puting beliung adalah contoh-contoh bencana alam yang memang sudah seharusnya terjadi karena siklus alamnya demikian.
Contoh:
Ahli Geologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Danny Hilman Natawidjaja mengatakan bahwa tekanan lempeng masih terus terjadi di patahan pesisir Sumatera dalam beberapa tahun ini. Gempa Sumbar Rabu lalu bukanlah yang satu yang terbesar. "Apa yang penting sekarang adalah bahwa gempa bukan yang terbesar yang akan terjadi. Gempa besar itu bisa di atas 8 SR. Sebuah skala yang dapat menyebabkan tsumani," papar Danny seperti dikutip Reuters, Sabtu (3/10/2009) [www.okezone.com]
2. Ulah tangan manusia
Bencana alam seperti banjir, longsor, kebakaran adalah bencana karena ulah tangan manusia yang kebanyakan lalai menjaga keseimbangan alam. Bencana-bencana seperti ini memang seharusnya bisa dicegah.
3. Perbuatan manusia
Sebab yang terakhir inilah yang sering kita abaikan keberadaannya.
Mari kita lihat firman-Nya dalam kitab:
“Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya; maka itulah tempat kediaman mereka yang tiada di diami (lagi) sesudah mereka, kecuali sebahagian kecil. Dan Kami adalah Pewaris(nya)” [al-qosos : 58]

“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri” [al-ankabut :40]

“(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya” [al-anfal (surat ke 8) ayat ke 52]
gempa di jambi terjadi pada pukul 08:52

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” [al-isro (surat ke 17) ayat 16]

“Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh)” [surat al-isro (surat ke 17) ayat 58]
gempa di padang terjadi pada pukul 17:16 dan yang kedua terjadi pada pukul 17:58

Melihat kesesuaian-kesesuaian itu, mungkin kita akan merasa ganjil. Tapi memang perbuatan kita ini sudah membuat bumi makin berat oleh tingkah laku kita, pemimpim-pemimpin di negeri kita, ustadz-ustadz kita, guru-guru kita, orang-orang kaya, orang-orang miskin, semuanya sama. Tetap tidak menjalakan yang diperintahkan-Nya dan enggan menghindari apa yang dilarang oleh-Nya.

Gempa di Tasik, daerah yang paling parah adalah daerah “X” yang penduduknya gempar melakukan adu binatang babi.
Tsunami di Aceh, seperti ditayangkan oleh MetroTV, malam sebelum kejadian, ada sekelompok muda-mudi berpesta pora di pantai, lalu ada seorang kakek yang menegur dan menasehati mereka agar tidak melakukan perbuatan yang menjurus pada maksiat, tetapi kakek itu diacuhkan, malah dibentak dan diusir. Lalu pagi harinya terjadi tsunami.
Ambruknya bendungan situ gintung, itu juga tidak terlpas dari fenomena-fenomena seperti ini. daerah dibawah situ acapkali dijadikan warga sebagai tempat orang-orang "berbuat", mereka menyewakan rumah layaknya hotel, pada pasangan tidak nikah atau selingkuh. di atas situ nya pun demikian. sering dijadikan tempat mojok, tapi terlalu mojok sehingga yang mereka lakukan kebablasan.

Fenomena-fenome ini memang aneh, tapi begitu adanya.
Kita terlalu angkuh untuk belajar dari teguran-teguran Tuhan. Kita selalu di ninabobokan oleh “tabung penghibur” (TV) sehingga kita selalu merasa senang dan terhibur setiap saat olehnya sehingga kita lupa pada kewajiban-kewajiban kita pada-Nya.

Di daerah-daerah, fenomea anak mudanya sangat memprihatinkan. Bugil depan kamera, photo-photo, video-video mesum buatan anak negeri, pacaran-pacaran yang tidak berbatas, hampir bisa kita temui disetiap derah (bahkan dicatatan GROUP JBDK, padang, tasik dan jambi termasuk pada tempat dimana pembuatan video-video mesum tersebut terjadi, dan dibuat oleh pribumi).

Para pemimpin kita juga sama, perbuatan yang terlihat (yang tertangkap oleh media dan diketahui oleh kita) sungguh sangat buruk. Berbohong, korupsi, konspirasi, hukum yang tdiak jelas, dll.

Peringatan-peringatan ini memang sangat mengejutkan, tetapi intinya Tuhan masih sangat sayang pada manusia. Kita masih diingatkan oleh-Nya melalui bencana-bencana. Semestinya kita semua sadar.

0 komentar:

Theme images by andynwt. Powered by Blogger.

Blogger templates

 

© Kehidupan, All Rights Reserved
Design by Dzignine and Conceptual photography