30 March 2010

refresh U'r Brain with Culture


Teman saia yang aseli jawa, tepatnya solo, ketika berada di bandung, ingin menanyakan sebuah alamat pada tukang bengkel pinggir jalan di daerah jalan buah batu. Dan ternyata, yang ditanya adalah orang batak, medan. Terjadilah perbincangan yang cukup seru !
“mas kalo mau ke jalan M. Toha kemana arahnya ya?” kata temen saia itu. Orang batak itu menjawab :
“ Nah, kau sitorus saja! Jangan ambil yang kehutabarat, nanti banyak nainggolan-nainggolan. Hamper sampai bukit tinggi, kelok-kelok Sembilan begitu. Hawanya itu siregar sekali disana. Tapi awas, disitu jalan berbahaya. Harus pelan-pelan. Banyak tobing-tobing. Salah-salah kesangkut pohan pula kau! Habis itu jalannya manurung kebawah”
“enggih, mas. Saya memang kesangkut pohon. Pakaian saia juga robek” kata teman saia itu, tapi dengan mimik heran.
“dasar kau orang jawa! Kesangkut pohan saja bingung?! Kau bawa saja ke panjaitan di pasaribu, kenapa?!” katanya sedikit membentak. “kira-kira ongkosnya habis berapa, mas?” teman saia malah menembalinya.
“ya tergantung sobeknya. Kalau kecil, paling napitulu. Tapi kalau sobeknya lebar dan besar bisa pangaribuan!”
“ooh..” teman saia mengangguk, tapi tetep bingung.
“tapi ntar dulu. Di pasaribu juga bahaya lagi. disana banyak rajagukguk, sinaga dan macam-macamlah.”
“iya betul, mas.. teman saia juga mau mati dikejar singa” jawab teman saia sambil terkekeh-kekeh.
“Kenapa tak cari parlindungan? Atau lari ke tambunan, yang sudah terbakar batubara itu!”
Lantas teman saya menjawab sekenanya “kasihan teman saya itu, mas. Sebenarnya saia mau bantu, tapi senjata saia SITOMPUL!”
Akhirnya keduanya tertawa terbahak-bahak tanpa ingat lagi tujuan semula : mencari dan memberi tahu alamat !
Dasar aneh… :-P


disadur dari buku : "GURITA" (Guyonan Dari Istana, 220 fakta humor yang berdampak sistemik) karya Anggodo Aditjondro.
24 March 2010

Father


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.. akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.

Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.. Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya"

Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.... Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu... Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...dan setelah perasaan khawatir itu berlarut- larut... ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... dan kamu harus pergi kuliah dikota lain... Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.

Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.


Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.

Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya.... Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa.... Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik.... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya.

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita... Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat... Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..
Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.
Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya ;)

Yes I love you so much, Pa. ..

sorce: notes khozin alhuda @
http://www.facebook.com/notes.php?subj=100000458095956#!/notes/khozin-al-huda/catatan-seorang-gadis-untuk-ayahnyamantebb-kie/378520605269
02 March 2010

Tentang cinta …


Merasakan simtom-simtom yang katanya cinta sih sering banget, tapi merasakannya? Menurut persepsi pribadi: sudah! Tapi mungkin menurut perspektif umum belum. Karena ternyata memang beda-beda setiap orang, fenomenologis katanya. Lantas, apa saia harus mengikuti apa yang orang-orang rasakan ketika mereka terkena beban berat berupa cinta itu tadi? I don’t think so! Karena ya itu tadi: fenomenologis dan subjektif tentunya!
Ketika sebagaian orang melakukan peluk cium dan dekapan mesra antar sesama pasangan –illegal- (karena belum terikat secara institusional dan konstitusional), mungkin mereka menyebut itu cinta! Tapi, ada sebagian lagi yang mengungkapkan dalilnya bahwa saling melemparkan senyum saja, itu bisa dikatakan cinta! Karena hal tersebut mungkin amat sangat jarang dilakukan! Jadi, memang beda-beda cinta itu, fenomenologis dan subjektif kok! J
Ketika sebagian teman saia yang setiap harinya bisa menghabiskan ratusan SMS dan ribuan pulsa hanya untuk menelfon pasangan illegalnya, misalnya, itu juga mereka sebut cinta! Atau ada beberapa teman saia lagi yang kerjanya hanya memandangi sosok “malaikatnya” tanpa menyapa dan menegurnya ketika bertemu, itu juga mereka sebut cinta, walau masih proses katanya.
Atau ada lagi yang extreme dan sok tahu, mereka (kaum hawa) menyerahkan barang berharga miliknya yang hanya satu-satunya untuk orang yang katanya cinta sejatinya, dan mereka sebut itu cinta juga! :-/ padahal belum melewati tahap upacara prosesi kramat yang agung, suci dan ilegal: pernikahan! (beruntung buat laki-laki, celaka buat wanita dan anaknya, jika lahir)
Jadi, dalam membahas cinta ini, seharusnya, kita tidak boleh hanya memandang dari satu sisi/sudut pandang saja, jangan hanya menggunakan perspektif pribadi saja, karena ternyata beda-beda kan?
Tapi memang cinta ini sangat dahsyat pengaruhnya! Gara-gara cinta :
- trilyunan manusia terlahir!
- jutaan lagu tercipta!
- jutaan puisi terenda!
- jutaan kata mutiara ada!
- jutaan lukisan tentang cinta tergores!
- ribuan film dibuat!
- status d feacebook penuh!
- taj mahal dibangun!
- kisah/cerita/novel/cerpen dibuat!
Dan, gara-gara cinta pula, tulisan ini ada… .. . :-)

*ini baru pengaruh positif, belum yang negative, mungkin lebih dahsyat lagi! Hati-hati…
Theme images by andynwt. Powered by Blogger.

Blogger templates

 

© Kehidupan, All Rights Reserved
Design by Dzignine and Conceptual photography