28 April 2009

PENGANTAR PSIKOLOGI ISLAM

Sudut pandang yang mendasari keilmuan

Psikologi Islam :

- Ilmu yang mempelajari mempelajari jiwa berdasarkan sudut pandang Islam.

Adanya psikologi Islam karena

- Perbedaan perspektif antara Barat dan Islam

- Perbedaan budaya antara Barat dan Islam

- Integrasi ® Interkoneksi

- Adanya mazhab dalam Psikologi

§ Mazhab Psikoanalisis

§ Mazhab Behaviorisme

No

Aliran

Unsur jiwa

Perilaku

Arah perkembangan

Strategi

1

Freudianisme

- ID : Dorongan Dasar Instink:Eros:libido;Thanatos: destruktif, Agresif

- EGO : Medoator

- SUPER EGO :Nurani : berisi nilai-nilai dari luar

Ujud dari dorongan-dorongan tak sadar

- Mencapai kepuasan

- Seimbang antara ID dan SUPER EGO (Memper kecil konflik)

-Pendekatan kasihSayang

-Egosentrisme

-Indivdualistik

2

Behaviorisme

REFLEK :

Hubungan antara Respon (R) dan Simulus (S) R®S

Hasil dari hubungan R®S : bentukan dari luar

Membentuk respon (perilaku) sesuai dengan kehendak lingkungan (fleksibel)

Pembiasaan

Pengalaman

pelatihan

3

Kognitif

YANG UTAMA ADALAH

MIND : berfikir,memproses informasi

Produk dari strategi pengolahan informasi

Berkembangnya kemampuan kognisi (proses mental) meliputi proses dasar dan lanjutan

Pengaktifan setiap komponen kognisi

4

Humanisme

-7 kebutuhan (Need) : biologis, rasa aman, kasih sayang, penghargaan, aktualisasi, memahami, estetika,

-kemampuan mengontrol diri dan perilaku (Free-Will)

Produk dari Aktualisasi dan kontrol diri

terpenuhinya 7 need

tercapainya aktualisasi diri

-Pemberian kesempatan

-Pendekatan afeksi

-pengembangan emosional intelegensi

§ Mazhab Kognitif

§ Mazhab Humanistik

Mazhab ® antara sebelum dan selanjutnya

- Esensi dan Ilmu jiwa

- Untuk perbandingan

- Mazhab sebelumnya tetap diakui

Banyaknya aliran Psikologi karena :

- Latar belakang Filosofis ® filsafat tentang manusia

- Teori Barat ® dari akal ® Antroposentrisme

- Filsafat

· Sekuler ® diferensiasi (filsafat sumber ilmu barat)

· Integratif ® Agama (sumber Ilmu) ®teoritis

TRUTH IN ISLAM

Teori tentang kebenaran (truth) dalam Islam

- Kebenaran : apa saja yang datang dari Allah

Model untuk membangun kebenaran dalam Islam

- Dekodefikasi ® konsistensi (dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist)

Teks-teks : Al Qur’an, Al Hadist, Fiqih, Tafsir, dll

- Islamisasi Ilmu ® koherensi dengan Al Qur’an dan Al Hadist

Konteks ® teks : ilmu yang ada ® Al Qur’an dan Al Hadist

¯

Psikologi

- Demistifikasi ® korespondensi dengan Al Qur’an dan Al hadist

Teks ® konteks : Al Qur’an dan Al Hadist ® kenyataan ®Ilmu Islam

¯ ¯

Sumber Ilmu

Demistifikasi Islam menuju bangunan Islam Integralistik

- Qur’an dan Hadist ® sebagai sumber

- Tauhid sebagai ® sebagai visi

- Profetik ® sebagai misi (Q.S Al Qur’an Ali-Imron : 110)

- Objektifikasi ® sebagai strategi

- Integralisasi ® sebagai prosedur

-

INTEGRALISASI SEBAGAI PROSEDUR

Nash Q+H ® Tafsir / Syarah

¯ ¯

penjabaran dengan

teori-teori sekuler ® pengolahan ® Ilmu Integralistik

¯

empiris

experience

PROSEDUR INTEGRALISASI ILMU

- Filsafat ® antoprosentrisme ® diferensiasi ® sekuler

- Agama :

§ teosentrisme ® diferensiasi ® normatif

§ teoantroposen ® diferensiasi ® integralis

PROSES BECOMING PRINSIP-PRINSIP DASAR MEMAHAMI JIWA MANUSIA

  1. Esensi dasar jiwa manusia berdasar dari

Ø Ruh : yang asal

Ø Jasad : wahana

Ø Aql : sarana untuk berkembang dan penghubung

  1. Ruh diciptakan oleh Allah di alam ruh dan diberi potensi ilahiyah tauhidiyah dan esensi nilai-nilai moral yang bersumber dari sifat-sifat Asmaul Husna dan kemudian terwujud dalam bentuk potensi Abdiyah dan potensi Khalifiyah
  2. Jasad diciptakan oleh Allah di alam dunia dan diberi potensi-potensi jasadiyah yang terwujud dalam bentuk syahwat untuk bekal proses survive jasadiyah yang berfungsi sebagai wahana bagi ruh untuk berkembang
  3. Aql dicitakan oleh Allah sebagai penyerap dan mengolah ilmu untuk sarana berkembangnya potensi ruh dan jasad, Aql juga berfungsi untuk mengintegrasikan proses berkembangnya ruh dan jasad
  4. Gabungan antara ruh, jasad, dan Aql adalah manusia yang diciptakan oleh Allah dengan tujuan menjadi khalifah di bumi
  5. Ruh, jasad, dan aql mempunyai dorongan sendiri-sendiri. Agar dapat menjadi khalifah ketiganya harus berkembang dalam satu arah dan satu jalur secara integratif
  6. Berkembangnya manusia untuk menjadi khalifah (khairul umah) disebut proses becoming yang mengarah kepada suatu bentuk pribadi
  7. Bentuk becoming tergantung kepada kekuatan daya tarik menarik pengembangan masing-masing potensi
  8. Tiga bentuk jiwa produk becoming

Ø Nafs Muthmainah

Ø Nafs Lawamah

Ø Nafs Amarah

10 Ketiga bentuk jiwa itu harus dipertanggung jawabkan di alam akhirat sebagai bentuk hasil tugas khalifah

PRINSIP DASAR MEMAHAMI MANUSIA (PESPEKTIF ISLAM)

  1. Manusia berada dalam lingkungan dunia yang besar dan dunia yang kecil, yang keduanya terikat dalam bentuk hubungan fungsional dan refleksi.
    • Unsur – unsur dunia besar : Allah, manusia, masyarakat, pengetahuan
    • Unsur - unsur dunia kecil : ruh – qalb, fisik – biologis – syahwat, aql – hikmah, nafs – pribadi – perilaku.
    • Unsur – unsur dalam dunia besar dan dunia kecil bergerak dan berinteraksi secara sisitematik.
    • Dunia kecil mrupakan refleksi dari dunia besar.
    • Semua unsur yang berada dalam dunia besar berperan aktif terhadap dunia kecil.

Alam Ruh

Pembentukan potensi

2. manusia hidup dalam 3 alam


3. Dasar Orientasi pertanggung Jawaban adalah Allah SWT melalui sumber ilmu (AlQur’an dan Hadits), Pengalaman manusia merupakan refleksi dari dasar orientasinya.

4. Sudut pandang pemikiran tentang manusia didasarkan pada Al-qur’an dan Hadits dan pengalamn hidup manusia.

Potensi - potensi Manusia :

  • Abdiyah = bentuk penghambaan diri kepada tuhan, Spiritual Potensi ( SQ )
  • Khalifiyah = Social and Natural Sensityfity ( SoQ )
  • Aqliyah = Intelektual ( IQ )
  • Jasadiyah = Biologis, Biological motif ( EQ )

POTENSI DAN KECENDERUNGAN

Ruh Ilahiyah

Aqliyah

Jasadiyah

* Potensi Abdiyah :

Ø Surrender ® berserah diri

Ø Obedience ® taat

* Fuad – afidah

Potensi berpengetahuan

Ø Untuk kengetahui

Ø Untuk memahami

Ø Untuk mengubah

Ø Untuk mengolah

Ø Untuk mencipta

Ø Untuk menggunakan

(bagi kepentingan potensi yang lain)

* Dorongan biologis untuk kelestarian manusia

® dorongan kenikmatan biologis ® egoistik

* Potensi khalifiyah

To love other :

· To feel close with other

· To care other

· to understand

· to share with other

· to help other

· to correct other

Potensi pengendali (mengikat dengan nilai)

  • memahami nilai
  • mengendali dorongan
  • mendorong ruh ilahiyah

Potensi untuk beriman dan beramal Shaleh :

· Amar ma’ruf ® humanisasi

· Nahi munkar ® liberasi

· Tu’minu billahi ® transenden

QOLB

WISDOM :

· Pikir dan dzikir

DASAR NEED DAN MOTIVASI

* Motif ilahiyah

· Motif abdiyah

® to surrender

® to obey

· Motif khalifiyah

® sosial service

* Motif Jasadiyah (biologis, desire, syahwat)

· Motif biologis

· Motif kenikmatan (pleasure)

· Motif menguasai

* Motif Aqliyah

  • Motif memiliki pengetahuan
  • Motof memiliki nilai (qolb)
  • Motif memiliki (wisdom)

0 komentar:

Theme images by andynwt. Powered by Blogger.

Blogger templates

 

© Kehidupan, All Rights Reserved
Design by Dzignine and Conceptual photography