29 April 2009

FENOMENA HOT PANTS


Kalau saja ada yang berpendapat bahwa pakaian (fashion) berfungsi melindungi tubuh dari ganasnya alam, mungkin ada benarnya juga. Tapi kalau ada yang menyatakan bahwa pakaian juga berfungsi melindungi dari ganasnya pandangan laki-laki, benarkah?


Beberapa bulan belakangan ini ane "dipusingkan" oleh kaum hawa di yogya yang sedang gencar-gencarnya memakai hot pants (celana yang pendek sekali). Sebagai laki-laki, kenapa ane pusing? Karena setiap melihat itu, gelombang otak ane langsung meningkat dan suhu tubuh ane juga bertambah (normalkah ane?). ane jadi bertanya-tanya, bukankah hot pants dikenakan oleh perempuan bukan melulu untuk melindungi tubuh?! Melainkan juga untuk mempertontonkan bagian tubuh yang lain kepada ganasnya pandangan laki-laki?! Tapi kadang juga ane berpikir, kalau saja ada perempuan yang meskipun merasa risih memakai hot pants, tetapi tetap nekad memakainya, itu artinya dia buta terhadap hakikat hot pants yang mempertontonkan itu.

Mengenakan hot pants berarti menerima konsekuensi untuk percaya diri bahwa (keindahan) tubuhnya memang layak tonton! Jangan pake hot pants bila masih 'malu-malu' gadis timur atau karena kurang pede dengan kelebihan estetik bagian-bagian tubuhnya (jangan-jangan banyak bisul & korengnya, mungkin).


Sebenarnya, hot pants dan pakaian-pakain seksis lainnya itu tidak bisa dilepaskan dari konteks kulturnya yang nota bene hasil rekayasa kaum lelaki (masuk wilayah gender, nih) kultur yang kita hidup didalamnya memang merupakan seperangkat symbol yang di konstruk oleh manusia-manusia lelaki, termasuk fashion, trend fashion 2009, dll. Dan kalau di perhatikan, ternyata lagi-lagi perempuan menjadi OBJEK (yang dirugikan) disini, karena perempuan dijadikan sebagai objek kepentingan bisnis laki-laki (itu diluar "keuntungan pandangan gratis" bagi laki-laki). Tapi di luar itu semua, hot pants atau bukan, esensinya sama saja, pakaian perempuan: membungkus bagian tertentu sekaligus menonjolkan bagian yang lain, menutupi bagian tertentu sekaligus mempertontonkan bagian lainnya. Hh….


Akhirnya, ane belum sampai pada kesimpulan akhir. Karena tulisan ini tidak akan selamanya benar ketika hanya mengandalkan sudut pandang ane saja. Ane banyak bertanya pada teman laki-laki ane, "gimana kalau agan liat perempuan yang memakai hot pants?"
Jawaban mereka:
"enak, cuy… gratisan. Gak usah ke warnet buat liat begituan."
"udah biasa gw… pembantu di rumah gw pakeannya gitu, hot pants"
"ane kok jadi pengen liatin terus, mas… padahal ane pikir, perempuan yang make celana itu jadi kelihatan murahan…"
"itu jadi ngingetin ane sama film porno yang asia, pemain-pemain jepang, china…. Kan gak beda jauh sama yogya"


Itulah jawaban khas para lelaki. Kalau agan?!


Kalau ane, memandang dari dua sisi. Positif dan negative. Positifnya, (menurut ane, lho), ketika otak kita sudah di pusingkan oleh berbagai macam persoalan (pekerjaan, sekolah, tugas, keluarga, dll) dan kita melihat perempuan cantik, tinggi, putih, bersih, langsing dan seksi (rasa-rasanya, criteria inilah yang cocok bagi perempuan yang ingin memakai hot pants) memakai hot pants, rasanya cukup terhibur. Tapi kalau negatifnya, ane selalu bertentangan dengan realitas (sifat bawaan kali, ya?), ane suka bertanya dengan tegas, mana konsep "jadi diri sendiri" (be your self) yang sering dicelotehkan kaum hawa itu? Mana realisasi dari pendidikan tinggi dan akumulasi pemahaman hidup diantara kaum hawa itu? Apakah (jadi diri sendiri) jati diri kaum hawa (se-yogya dan sekitarnya) sama? Pemakai hot pants semua? Entahlah! Memang terlalu jauh, sih! Tapi itu lah yang ada dalam benak ane (ketika sadar): perempuan-perempuan itu tidak pernah memiliki pendirian yang jelas dan hanya termakan arus gelombang kapitalis yang sudah dibalut symbol "gaul" dan "trend". Hanya ikut-ikutan….Hh…. (ini baru pandangan ane, lho! Belum pendapat para agamis! Hati-hati dengan dosa dan neraka!). gimana pendapat agan?

1 komentar:

mix-news says:
at: April 30, 2009 at 11:56 AM said...

nice post, guy!!
i hope U always on Ur way

Theme images by andynwt. Powered by Blogger.

Blogger templates

 

© Kehidupan, All Rights Reserved
Design by Dzignine and Conceptual photography