Keajaiban 1 Dollar 11 Sen
Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bias menyelamatkan jiwa Georgi... tapi mereka tidak punya biaya untuk itu. Sally mendengar ayahnya berbisik, "Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang."
Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat...tiga kali. Nilainya harus benar- benar tepat.
Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian... tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi gagal. Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil!
"Apa yang kamu perlukan?" tanya apoteker tersebut dengan suara marah. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya."
"Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya," Sally menjawab dengan nada yang sama. "Dia sakit...dan saya ingin membeli keajaiban."
"Apa yang kamu katakan?," tanya sang apoteker.
"Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bias menyelamatkan jiwanya sekarang... jadi berapa harga keajaiban itu ?"
"Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu."
"Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya."
Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, "Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?" "Saya tidak tahu," jawab Sally. Air mata mulai menetes di pipinya. "Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya... tapi saya juga mempunyai uang." "Berapa uang yang kamu punya ?" tanya pria itu lagi. "Satu dollar dan sebelas sen," jawab Sally dengan bangga. "dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini."
"Wah, kebetulan sekali," kata pria itu sambil tersenyum. "Satu dollar dan sebelas sen... harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu". Dia Mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata : "Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu."
Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal....
Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat.
Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut. "Operasi itu," bisik ibunya, "adalah seperti keajaiban.
Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya".
Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut...satu dollar dan sebelas sen... ditambah dengan keyakinan.
segelas suu
Suatu hari, seorang anak miskin, Howard Kelly, yang berjualan dari rumah ke rumah untuk membiayai sekolahnya merasa sangat lapar tapi hanya mempunyai uang satu sen. Ia memutuskan untuk minta makan di rumah berikutnya, namun segera kehilangan keberaniannya ketika seorang gadis cantik telah membukakan pintu. Sebagai gantinya ia minta air.Gadis itu melihat bahwa si anak kecil tampak kelaparan, ia lalu membawakannya segelas besar susu. Anak itu pun meminumnya perlahan-lahan. “Berapa harus kubayar segelas susu ini?” kata anak itu. “Kau tidak harus membayar apa-apa,” jawab si gadis. “Ibu melarangku menerima pembayaran atas kebaikan yang kulakukan.” “Bila demikian, ku ucapkan terima kasih banyak dari lubuk hatiku.” Howard Kelly lalu meninggalkan rumah itu. Ia tidak saja lebih kuat badannya, tapi keyakinannya kepada Alloh dan kepercayaannya kepada sesama manusia menjadi semakin mantap. Sebelumnya ia telah merasa putus asa dan hendak menyerah pada nasib. Beberapa tahun kemudian gadis itu menderita sakit parah. Para dokter setempat kebingungan sewaktu mendiagnosa penyakitnya. Mereka lalu mengirimnya ke kota besar dan mengundang beberapa dokter ahli untuk mempelajari penyakit langka si pasien. Dokter Howard Kelly akhirnya dipanggil ke ruang konsultasi untuk dimintai pendapat. Ketika mendengar nama kota asal si pasien, terlihat pancaran aneh di mata Dokter Kelly. Ia segera bangkit lalu berjalan di lorong rumah sakit dengan berpakaian dokter untuk menemui si pasien. Dokter Kelly segera mengenali wanita sakit itu. Ia lalu kembali ke ruang konsultasi dengan tekad untuk menyelamatkan nyawanya. Sejak hari itu Dokter Kelly memberikan perhatian khusus pada kasus si pasien. Setelah dirawat cukup lama, akhirnya si pasien bisa disembuhkan. Dokter Kelly meminta kepada bagian keuangan agar tagihan rumah sakit diajukan kepadanya dahulu untuk disetujui sebelum diserahkan kepada si pasien. Nota tagihan pun kemudian dikirimkan ke kantor Dokter Kelly. Ia mengamati sejenak lalu menuliskan sesuatu di pinggirnya. Tagihan itu kemudian dikirimkan ke kamar pasien. Si pasien takut membuka amplop nota tagihan karena yakin bahwa untuk dapat melunasinya ia harus menghabiskan sisa umurnya. Akhirnya, tagihan itu dibuka dan pandangannya segera tertuju pada tulisan di pinggir tagihan itu : Telah dibayar lunas dengan segelas susu Tertanda DR. Howard Kelly Air mata bahagia membanjiri mata si pasien. Ia berkata dalam hati,“Terima kasih Alloh, cinta-Mu telah tersebar luas lewat hati dan tangan manusia.” sumber: forum kaskus.us
Ada seorang wanita buta.
Semua orang membenci dia, kecuali kekasihnya. Wanita itu slalu hidup bersama kekasihnya, kemana-mana Ia ditemani kekasihnya, di tuntun ketika berjalan, dibantu ketika menemui kesulitan di jalan, dibacakan cerita-cerita, dan wanita itu selalu berkata pada kekasihnya, “Saya akan menikahimu saat saya bisa melihat.”
Suatu hari, ada orang mendermakan mata kepada wanita itu. Akhirnya wanita itu dapat melihat. Dengan segera, dia pergi menemui kekasihnya. Tetapi, ketika dia melihat kekasihnya, dia merasa sungguh terkejut karena ternyata kekasihnya juga BUTA!!!
Lalu sang pria bertanya, “Sudikah kamu menikah denganku sekarang?”
Tanpa sebuah alasan, wanita itu menolak.
Lalu sang pria pun tersenyum dan berlalu pergi sambil berkata...
“Tolong jaga mata saya baik-baik…”
:'(
kakek stroke dan suster :-D
Kakek : susss..emut ontol...
Suster: apa???
Kakek: emmut ontol susss...
Suster : apa??? Bapak jgn kurang ajar ya ??!!
Tiba2 putri sang kakek masuk dan melihat suster begitu marahnya pd ayahnya..
putrinya bertanya : ada apa sus ??
Suster : tanya saja sendiri pd... ayahmu itu!!
Anak : ada apa pi? Papi mau apa??
Kakek : mmuuttt ontol!!!
Anak : ooooooooo... REMOTE CONTROL , Susss.....!! !!
Karena Cinta Tidak Harus Berbentuk Bunga
Notes ini ditulis oleh seorang perempuan..
###
Aku mencintai suamiku apa adanya..
Aku begitu menyukai perasaan aman dan tentram..
Yang muncul dihati ketika bersanding dengannya…
***
Tiga tahun dalam masa perkenalan..
Dua tahun dalam masa perkawinan..
Harus kuakui bahwa mulai timbul rasa bosan dan lelah…
Dengan kehidupan berumah tangga dengannya..
Dan…
Alasan-alasan mencintainya dahulu berubah menjadi sesuatu yang menjemukkan..
***
Aku seorang wanita yang berjiwa sentimentil..
Dan benar-benar sensitive..
Serta berperasaan halus..
Aku merindukan saat-saat romantis..
seperti seorang anak yang menginginkan belaian..
Tetapi semua itu tidak lagi ku peroleh..
Suamiku kini jauh berbeda dari apa yang kuharapkan dulu..
Rasa sensitivenya kurang..
Juga tidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam perkawinan kami..
Telah memusnahkan semua harapan tentang kehidupan yang ideal..
***
Suatu hari aku beranikan diri untuk menyatakan keputusan untuk bercerai...
“mengapa?” dia bertanya terkejut..
“Aku lelah..
Kamu tidak pernah memberikan cinta yang aku inginkan…”
Dia terdiam dan termenung didepan komputernya…
Nampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak…
Kekecewaan aku semakin bertambah..
Seorang lelaki yang tidak dapat mengekspresikan perasaannya…
Apalagi yang aku harapkan darinya ?
Dan akhirnya dia bertanya..
“apa yang dapat aku lakukan untuk mengubah pikiranmu?”
Aku menatap matanya dalam-dalam..
Dan berkata perlahan..
“aku ada satu pertanyaan..
Jika kau dapat menemukan jawabannya, aku akan mengubah pikiranku..
Seandainya.. aku menyukai setangkai bunga indah yang ada ditebing gunung yang tinggi, curam dan berbahaya, dan kita berdua tahu jika kau memanjat kesana kau akan mati, apakah kau akan rela mengambilkan bunga indah yang amat kusenangi itu? Untukku istrimu? “
Dia pun termenung dan berkata..
“Aku akan memberikan jawabannya esok pagi..” katanya singkat..
Hatiku langsung gundah mendengar reaksinya..
***
Keesokan paginya, suamiku tidak berada di rumah..
Dan aku menemukan selembar kertas dengan coretan tangannya dibawah gelas yang berisi susu hangat, yang bertuliskan…
“sayang..
Aku tidak akan mengambilkan bunga itu untukmu..
Tetapi..
Izinkan aku untuk menjelaskan alasannya..”
Kalimat pertama ini menghancurkan hatiku..
Aku lantas terus membacanya..
“sayang.. kau biasa menggunakan computer dan selalu menghadapi masalah kerusakan program didalamnya dan akhirnya menangis didepan monitor.. Aku harus memberikan jari-jariku supaya dapat membantumu dan memperbaiki programnya..
Kau selalu lupa membawa kunci ketika keluar rumah.. Dan aku harus memberikan kakiku supaya dapat menendang pintu.. dan membuka pintu untukmu ketika pulang..
Kamu senang jalan-jalan keluar
Kau selalu kelelahan pada waktu pergi dengan teman baikmu setiap bulan.. dan aku harus memberikan tanganku untuk memijit kakimu yang terkilir…
Kau seorang yang senang diam dirumah.. dan aku selalu khawatir kau akan menjadi ‘aneh’.. dan aku harus membelikanmu sesuatu yang dapat menghiburmu dirumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami sehari-hari…
Kamu selalu menatap komputermu.. membaca buku.. dan itu tidak baik bagi kesehatan matamu.. aku harus menjaga mataku agar ketika kita tua nanti, aku masih dapat menolong memotong kukumu dan mencabuti ubanmu...
Tangan ini akan memegang tanganmu.. membimbingmu menyusuri pantai.. menikmati matahari pagi dan pasir yang indah.. menceritakan warna-warni bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu..
Tetapi sayangku..
Aku tidak akan pernah mengambil bunga itu untuk mati..
Karena, aku tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisis kematianku..
Sayangku.. aku tahu.. diluar
Air mataku jatuh diats tulisan dan membuat tintanya menjadi kabur.. tetapi aku tetap berusaha untuk membaca kelanjutannya..
“dan sekarang sayangku.. kamu telah selesai membaca jawabanku.. jika kau berpuas hati dengan semua jawaban ini dan tetap menginginkanku untuk tinggal dirumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita.. aku sekarang sedang berdiri diluar pintu menunggu jawabanmu…
Namun jika kau tidak puas sayangku.. biarkan aku masuk untuk mengambil barang-barangku.. dan aku tidak akan menyusahkan hidupmu lagi.. percayalah, kebahagaiaanku… adalah kau bahagaia… “
Aku segera berlari membuka pintu dan.. melihatnya berdiri didepan pintu dengan wajah sendu sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku..
Oh Tuhaan.. kini baru aku tahu.. tidak ada orang lain yang pernah mencintaiku lebih dari dia mencintaiku..
***
Untuk teman-temanku..
Semoga kisah hidupku ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua..
Kadang..
Kita terlalu menuntut hal-hal ‘besar’ dalam hidup kita, tanpa memperdulikan hal-hal ‘kecil’ yang sesungguhnya, perlahan-lahan, dapat membuat hidup kita menjadi besar.. saking banyaknya hal-hal ‘kecil’ itu, kita biasanya melupakannya begitu saja..
Semoga bermanfaat..
***
Rintihan / Jeritan / Curhatan Anak-anak SMA ! *
Hey Guru, dengarlah..
kami murid tapi bukan milikmu
Hey Guru, didiklah… diri kami sebagai manusia
Tiap manusia punya hal berbeda
Jangan kau bentuk diri kami sama
Haruskah kami jadi.. lagi-lagi habibie ??
Hai guru, haruskah kami taat pada kunci jawaban ?
Hai guru, haruskah kami benci apa yg kamu benci ?
Kami ingin ilmu yg kami mau !
Kami ingin pilih yg kami suka !
Dan kau memilih Einstein, kami pilih frankenstein !
Tiap manusia punya hal berbeda
Jangan kau bentuk diri kami sama
Haruskah kami jadi.. lagi-lagi habibie ??
Kalian kuda2 gigit besi !
Pintar, patuh, soleh, dan manis budi..
Maafkan kami tidak karena kami broken hull !
Hey guru,,, maafkan… sekolah bagi kami seperti penjara !
Hey guru,,, ijazah… bagi kami tanda kenang-kenangan !
Hey guru, maafkan… jika aku tidak seperti kamu !
*The Panas Dalam
cara menolak yang halus
Sebagai orang yang sudah (dianggap) dewasa, seharusnya kita bisa menempatkan diri kita pada situasi apapun yang tentunya membutuhkan kedewasaan dalam bersikap. Salah satu sifat dewasa yang sulit dilakukan adalah : menolak dengan cara yang baik. Saia (dan juga kita semua) bisa belajar mengenai teknik ‘cara menolak yang halus’ dari bapak teman saia yang aseli orang Jogja ini.
Teman saia, Jefri, aseli Jogja, sudah lama naksir dengan seorang perempuan yang bernama Tiara, mahasiswi, aseli jogja pula. Dan ternyata, seteleh melewati tahap ‘ritual’ penjajakan dan sebagainya, akhirnya cinta Jefri diterima sang perempuan, walau “proklamasi cinta” Jefri dilakukan di gang sempit pinggir selokan dekat rumahnya.
Singkat cerita, usia hubungan mereka telah mencapai 2 tahun dan Jefri berniat menaikan tingkat hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Tapi sayang seribu duaratus
Namun, akhirnya Jefri memberanikan diri akan mendatangi ayah Tiara untuk menyampaikan maksud hatinya yang mulia yaitu : melamar.
Setelah diterima di rumah Tiara, duduk dan ngobrol seadanya, akhirnya Jefri angkat bicara, “Pak, kami sudah saling cinta. Kami pun sudah melewati angka kedua dalam tahun dalam membina hubungan cinta ini. Maka dari itu, saia berniat melamar putri bapak. Bolehkah saia menikahi anak bapak?” Jefri sudah merangkai kata-kata itu seminggu sebelumnya…
Tapi ternyata (lagi-lagi), ayah Tiara menolak permintaan pemuda itu. Karena pertimbangan: Jefri pengangguran, setelah SMA dia tidak bekerja apalai kuliah, Jefri terkenal pemuda yang ugal-ugalan, dsb yang menurut ayah Tiara lebih banyak nehgatifnya ketimbang positifnya. Hanya saja, ayah Tiara ini tidak sampai hati menolak keinginan pemuda ini. Ia tidak tega menyakiti pemuda ini. Karena memang Ia juga ingin menjaga wibawanya sebagai seorang pemuka agama di kampungnya.
Dengan bijak, ayah Tiara berkata (dengan nada kalem, santun dan tenang) : “Begini Nak Jefri, Bukan saia keberatan. Tapi tunggulah saat yang tepat. Saat ini
Hmmh… Jefri kehilangan kata-kata :-D
inspirasi dari buku : GURITA (guyonan dari Istana: 220 fakta humor yang berdampak sistemik) Anggodo Aditjondro
refresh U'r Brain with Culture
Teman saia yang aseli jawa, tepatnya solo, ketika berada di bandung, ingin menanyakan sebuah alamat pada tukang bengkel pinggir jalan di daerah jalan buah batu. Dan ternyata, yang ditanya adalah orang batak, medan. Terjadilah perbincangan yang cukup seru !
“mas kalo mau ke jalan M. Toha kemana arahnya ya?” kata temen saia itu. Orang batak itu menjawab :
“ Nah, kau sitorus saja! Jangan ambil yang kehutabarat, nanti banyak nainggolan-nainggolan. Hamper sampai bukit tinggi, kelok-kelok Sembilan begitu. Hawanya itu siregar sekali disana. Tapi awas, disitu jalan berbahaya. Harus pelan-pelan. Banyak tobing-tobing. Salah-salah kesangkut pohan pula kau! Habis itu jalannya manurung kebawah”
“enggih, mas. Saya memang kesangkut pohon. Pakaian saia juga robek” kata teman saia itu, tapi dengan mimik heran.
“dasar kau orang jawa! Kesangkut pohan saja bingung?! Kau bawa saja ke panjaitan di pasaribu, kenapa?!” katanya sedikit membentak. “kira-kira ongkosnya habis berapa, mas?” teman saia malah menembalinya.
“ya tergantung sobeknya. Kalau kecil, paling napitulu. Tapi kalau sobeknya lebar dan besar bisa pangaribuan!”
“ooh..” teman saia mengangguk, tapi tetep bingung.
“tapi ntar dulu. Di pasaribu juga bahaya lagi. disana banyak rajagukguk, sinaga dan macam-macamlah.”
“iya betul, mas.. teman saia juga mau mati dikejar singa” jawab teman saia sambil terkekeh-kekeh.
“Kenapa tak cari parlindungan? Atau lari ke tambunan, yang sudah terbakar batubara itu!”
Lantas teman saya menjawab sekenanya “kasihan teman saya itu, mas. Sebenarnya saia mau bantu, tapi senjata saia SITOMPUL!”
Akhirnya keduanya tertawa terbahak-bahak tanpa ingat lagi tujuan semula : mencari dan memberi tahu alamat !
Dasar aneh… :-P
disadur dari buku : "GURITA" (Guyonan Dari Istana, 220 fakta humor yang berdampak sistemik) karya Anggodo Aditjondro.
Father
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.. akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.. Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya"
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja.... Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu... Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...dan setelah perasaan khawatir itu berlarut- larut... ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... dan kamu harus pergi kuliah dikota lain... Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya.... Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa.... Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik.... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya.
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita... Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat... Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..
Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.
Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !
Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya ;)
Yes I love you so much, Pa. ..
sorce: notes khozin alhuda @
http://www.facebook.com/notes.php?subj=100000458095956#!/notes/khozin-al-huda/catatan-seorang-gadis-untuk-ayahnyamantebb-kie/378520605269
Tentang cinta …
Merasakan simtom-simtom yang katanya cinta sih sering banget, tapi merasakannya? Menurut persepsi pribadi: sudah! Tapi mungkin menurut perspektif umum belum. Karena ternyata memang beda-beda setiap orang, fenomenologis katanya. Lantas, apa saia harus mengikuti apa yang orang-orang rasakan ketika mereka terkena beban berat berupa cinta itu tadi? I don’t think so! Karena ya itu tadi: fenomenologis dan subjektif tentunya!
Ketika sebagaian orang melakukan peluk cium dan dekapan mesra antar sesama pasangan –illegal- (karena belum terikat secara institusional dan konstitusional), mungkin mereka menyebut itu cinta! Tapi, ada sebagian lagi yang mengungkapkan dalilnya bahwa saling melemparkan senyum saja, itu bisa dikatakan cinta! Karena hal tersebut mungkin amat sangat jarang dilakukan! Jadi, memang beda-beda cinta itu, fenomenologis dan subjektif kok! J
Ketika sebagian teman saia yang setiap harinya bisa menghabiskan ratusan SMS dan ribuan pulsa hanya untuk menelfon pasangan illegalnya, misalnya, itu juga mereka sebut cinta! Atau ada beberapa teman saia lagi yang kerjanya hanya memandangi sosok “malaikatnya” tanpa menyapa dan menegurnya ketika bertemu, itu juga mereka sebut cinta, walau masih proses katanya.
Atau ada lagi yang extreme dan sok tahu, mereka (kaum hawa) menyerahkan barang berharga miliknya yang hanya satu-satunya untuk orang yang katanya cinta sejatinya, dan mereka sebut itu cinta juga! :-/ padahal belum melewati tahap upacara prosesi kramat yang agung, suci dan ilegal: pernikahan! (beruntung buat laki-laki, celaka buat wanita dan anaknya, jika lahir)
Jadi, dalam membahas cinta ini, seharusnya, kita tidak boleh hanya memandang dari satu sisi/sudut pandang saja, jangan hanya menggunakan perspektif pribadi saja, karena ternyata beda-beda kan?
Tapi memang cinta ini sangat dahsyat pengaruhnya! Gara-gara cinta :
- trilyunan manusia terlahir!
- jutaan lagu tercipta!
- jutaan puisi terenda!
- jutaan kata mutiara ada!
- jutaan lukisan tentang cinta tergores!
- ribuan film dibuat!
- status d feacebook penuh!
- taj mahal dibangun!
- kisah/cerita/novel/cerpen dibuat!
Dan, gara-gara cinta pula, tulisan ini ada… .. . :-)
*ini baru pengaruh positif, belum yang negative, mungkin lebih dahsyat lagi! Hati-hati…
A k u B i n g u n g
Kemarin, hari tak sekelabu ini. Tak sebiru ini. Hanya hitam, tanpa cacat, pekat namun indah. Sebelum hitam itu, hariku pernah putih, walau tidak cerah, namun cukup indah. Sekarang hariku kelabu, dan banyak warna yang melapisinya, termasuk biru. Aku kebingungan dengan warnaku, aku semakin tidak mengerti dengan warna-warna lain yang menjejakinya.
Perasaan yang sama pun sering aku mengalaminya. Ketika aku bingung mana kebenaran yang diciptakan manusia (yang hanya mendukung argumentasi dan sikap mereka saja) dan mana kebenaran mutlak yang dating dari Tuhan (yang tetap di interpretasikan macam-macam oleh manusia, yang juga berbeda-beda, mungkin juga hanya disesuaikan dengan keperluan manusia saja).
Aku bertanya pada temanku, dia tidak menjawab, dia hanya mencontohkan periilakunya padaku. Pernah dia menjawab, tapi aku tidak mengerti, lalu selanjutnya dia tidak pernah menjawab pertanyaanku lagi, hanya mencontohkan lewat perilakunya saja. Lalu aku bertanya pada temanku yang lain. Ia dengan semangat menjawab semua pertanyaanku dengan panjang lebar dan terperinci, detail bagaikan pembukuan akuntan. Namun aku heran, karena tidak sedikitpun yang ia ucapkan padaku di praktekannya. Kemudian aku bertanya pada temanku yang lain lagi. Tetapi, ia tidak menjawab pertanyaanku. Ia malah bercerita. Tentang semuanya, tentang kehidupan, tentang kematian, bahkan tentang garis yang ada diantara keduanya: tentang cinta. Ia banyak bercerita padaku. Hingga aku merasa bahwa aku bukan pendengar yang baik baginya. Aku masih belum mendapatkan jawabannya.
Aku tambah bingung. Ingin aku langsung bertanya pada Pencipta Kebenaran yang paling mutlak. Ingin aku berdialog dengan-Nya empat mata saja. Tanpa ada penghalang. Ingin aku bertanya mengenai kebingunganku ini. Aku ingin mendapatkan jawabannya segera dan akan kuberitahukan pada semua temanku tadi, bahkan pada semua manusia. Aku ingin bertemu Tuhan, dan banyak yang ingin kuungkapkan padanya. Sudah sangat lama aku tidak mencurahkan perasaanku pada-Nya.
Memang sudah seharusnya aku dating pada-Nya…
Bugil Depan Kamera, Perilaku Normal atau Abnormal ?? Zaman yang Sakit atau manusia yang sulit beradaptasi ??
Semakin zaman berkembang, maka semakin kompleks pula permasalahan yang mengiringinya. Mungkin itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan penjelasan judul diatas. Semakin modern zaman kita ini, justru semakin banyak masalah yang kita dengar setiap harinya. Kita dengar di televisi, kita baca di koran, kita lihat di kehidupan kita sehari-hari, bahwa masalah manusia di zaman modern ini semakin “unik” dan aneh saja: teman membunuh sahabatnya sendiri, orang tua membunuh anaknya sendiri, seorang kakek melakukan perbuatan asusila pada anak kecil, anggota dewa yang terhormat makin banyak yang dijerat KPK, seorang remaja putri gantung diri di rumahnya, guru yang menyiksa muridnya, AKSI BUGIL DEPAN KAMERA anak-anak muda kita (bentuk foto dan atau video) dan masih banyak lagi “kegilaan massal” yang bisa kita lihat setiap harinya.
Setidaknya, sebagai manusia normal pada umunya, dan sebagai calon psikolog profesional pada khususnya J , saia jadi mempunyai banyak asumsi mengenai ini semua: apakah ini bentuk ketidaksiapan manusia “dahulu” menghadapi zaman yang semakin “beroreintasi ke masa depan” ? atau memang zaman yang telah berubah sehingga membuat manusia yang hidup didalamnnya pun harus berubah? Sehingga yang tak mampu mengimbangi perubahan zaman akan menjadi kacau? Atau memang zaman ini sudah menjadi “edan” karena manusianya sudah tidak lagi memegang teguh nila-nilai kemanusiaan yang agung (ex: budaya, agama, norma, dll) ? karena memang alasan-alasan yang menyebabkan orang-orang melakukan sesuatu diluar batas wajar kenormalan adalah : ekonomi, sosial, kesehatan, masalah perasaan (emosi) dan kejiwaan, budaya, keluarga, hubungan-hubungan antar sesama manusia, euphoria terrhadap perkembangan dan perubahan, dan masih banyak lagi yang menurut saya “klasik”. Hanya saja, jalan keluar atau pemecahannya saja yang agak bervariasi, berubah dari zaman dahulu yang serba tabu pada era modern yang sangat menuntut keterbukaan ini (termasuk dalam ber-ekspresi, berpendapat, dan mungkin saja dalam melakukan tindakan-tindakan tidak wajar).
Perilaku-perilaku yang saya sebutkan diatas, apakah bisa kita kategorikan sebagai perilaku yang abnormal (tidak normal/tidak wajar) atau tidak? Ada baiknya kita mencari tahu apa itu pengertian dari abnormal. Sebelumnya, kita juga harus mengetahui apa itu sehat (normal) ?. Menurut WHO (world health organization) sehat adalah suatu keadaan berupa kesejahteraan fisik, mental, dan sosial secara penuh dan bukan semata-mata berupa hilangnya penyakit atau keadaan-keadaan lemah tertentu. Jadi, menurut hemat saya, dimana keadaan diluar kriteria diatas, bisa disebut keadaan yang tidak sehat dan atau abnormal, menurut WHO.
Banyak istilah-istilah yang mengiringi perilaku abnormal. Seperti: perilaku maladaptive, gangguan mental, psikopatologi, penyakit jiwa, gangguan perilaku, penyakit mental dan ketidakwarasan. Yang kesemuanya mengindikasikan bahwa perilaku yang dimaksud adalah perilaku yang diluar batas keawajaran “sehat” pada umunya. Dalam hal ini kita ambil dwefinisi sehat dari WHO.
Apa saja criteria perilaku abnormal itu? Menutut Coleman (dalam Mengenal Perilaku Abnormal, Dr. A. Supratinka), setidaknya ada lima cirri perilaku abnormal:
- Penyimpangan dari norma-norma statistic
Ketika ada perilaku yang berada diluar norma-norma kurva statsitik yang normal, maka itu bisa disebut perilaku abnormal. Misal: normalnya, setiap tahunnya, jika semakin banyak orang yang mengikuti ritual-ritual keagamaan tertentu, maka semakin banyak pula orang yang “taubat”, baik, sholeh, dan berprilaku baik. Tapi malah, kenyataannya tidak demikian. Maka ini bisa kita sebut perilaku abnormal. Dan, apakah perilaku Bugil Depan Kamera termasuk pada kategori ini?
- Penyimpangan dari norma-norma social
Inti pentingnya adalah: apa saja yang umum, berarti itu normal secara social. Sehingga ketika ada perilaku yang dinilai tidak umum (dalam pandangan suatu masyarakat) maka itu bisa disebut perilaku abnormal. Ketika dalam masyarakat Indonesia perilaku Bugil Depan Kamera masih sangat dianggap tabu (dan bahkan sangat memalukan) maka bisa disimpulkan bahwa perilaku ini abnormal secara social.
- Gejala “salah suai” (maladjustment)
Abnormalitas dipandang sebagai: ketidakefektifan individu dalam menghadapi, menanggapi dan melaksanakan tuntutan-tuntutan dari lingkungan fisik sosialnya. Sehingga ketidakmampuan perilaku menyesuaikan, bisa disebut perilaku abnormal. Menyesuaikan disini bukan berarti kita harus selalu mengikuti perkembangan dan perubahan dengan bebas, tetapi harus dengan tepat guna. Penggunaan kamera HP dan kamera digital yang tidak sesuai dengan fungsinya yang baik, maka bisa dikategorikan maladaptive atau abnormal.
- tekanan batin
lebih bersifat kedalam jiwa manusia. Seperti perasaan-perasaan: cemas, sedih, depresi, rasa bersalah yang mendalam. Jika setelah melakukan perbuatan bugil depan kamera ada perasaan seperti yang disebutkan diatas, maka sudah pasti perilaku ini abnormal.
- ketidakmatangan
Rumus besarnya begini: ketika perilaku seseorang, tidak sesuai dengan tingkat usia sebenarnya, dan atau tidak selaras dengan situasinya, maka perilaku tersebut bisa dikatakan perilaku abnormal. Mungkin akan sangat wajar ketika kita melihat bayi atau seorang anak kecil yang difoto tanpa mengenakan busana sehelai pun. Atau ketika kita melihat rekaman video yang didalamnya ada anak-anak atau bayi yang berkelakuan lucu ketika tanpa pakain. Tapi, ketika itu dilakukan oleh orang dewasa, maka bisa dikatakan itu perilaku yang tidak matang pada usianya, sehingga bisa dikatakan abnormal.
Dari beberapa penjelasan diatas, bisa disimpulkan bahwa, aksi perilaku bugil depan kamera yang sekarang ini sangat marak dilakukan anak muda kita, dipandang dari sudut pandang psikologi yang saia pelajari, bisa dikatakan perilaku yang abnormal (tidak normal dan tidak sehat) sehingga akibat yang ditimbulkan sangat tidak main-main. Bukan hanya secara social, tetapi juga kejiwaan yang bersangkutan.
Terimakasih.
Referensi: Dr. A. Supratiknya “Mengenal Perilaku Abnornmal”
Bagaimana Mengenal Kepribadian Seseorang ???
Tahukah Anda, ternyata mengetahui sifat-sifat seseorang yang belum kita kenal tidak sesulit yang kita duga. Banyak cara yang bisa dilakukan. Selama ini banyak hal yang dilakukan orang untuk mengukur atau mengetahui sifat dan tabiat seseorang, baik itu lewat gaya bicara, warna atau jenis pakaian yang dikenakan, atau … makanan kesukaannya, bentuk tampangnya, ataupun lewat zodiak/bintangnya, bahkan dengan cara yg canggih seperti melalui MTD Workshop, Management & Organization Profiling dsb.
Di bawah ini ada alternative yang sama sekali lain dari yang lain…. Yaitu dengan cara mengamati sikap (maav) kentut seseorang. Jangan kaget dulu! Ternyata cara kentut seseorang menunjukkan sifat-sifat dan keadaan orang tersebut. Mari kita mencoba, termasuk orang yang bagaimanakah Kita ???
- Orang yang Jujur:
Orang yang mengaku kalau habis kentut.
- Orang yang Tidak Jujur:
Orang yang kalau kentut terus menuduh orang lain.
- Orang yang Sabar:
Orang yang menahan kentutnya sendiri
- Orang yang Pede (Percaya Diri):
Orang yg kentutnya kenceng tanpa rasa bersalah
- Orang yang Kejam (Sadis):
Orang yang sesudah kentut lantas mengibas-ngibaskan baunya ke orang lain.
- Orang yg suka menteror (teroris):
Orang yg kentutnya tak bersuara tapi baunya minta ampuuuun. :-D
- Orang yang Pemalu:
Orang yang kalau kentut tidak bunyi tapi merasa malu sendiri.
- Orang yang Strategis:
Orang yang menyamarkan kentutnya dengan cara kentut sambil tertawa-tawa.
- Orang yang Bodoh:
Orang yang sehabis kentut terus menarik nafas dalam-dalam untuk mengganti angin yg keluar.
- Orang yang Hemat:
Orang yang mencadangkan kentutnya (dikeluarkan sedikit-sedikit).
- Orang yang Pelit:
Orang yang senang mencium kentutnya sendiri.
- Orang yang Ramah:
Orang yang suka mencium bau kentut orang lain.
- Orang yang Kreatif:
Orang yang senang kentut di dalam air, biar bisa bunyi "blekuthuk-blekuthuk"
- Orang yang Sok Kuat:
Orang yang kalau kentut sambil ngeden sekuat-kuatnya.
- Orang yang Pintar:
Orang yang bisa hafal bau kentut orang lain.
- Orang yang Sial:
Orang yang merasa mau kentut tapi ternyata yang keluar… … … Zzz….
Setelah membaca penjelasan diatas, teman-teman semua kan bisa menilai bagaimana kepribadian teman-teman semua ! tanpa harus mengenalnya terlebih dahulu !
Selamat mencoba menilai kepribadin orang ! J