05 May 2010

kakek stroke dan suster :-D

Seorang kakek yg terkena stroke dan dirawat di RS meminta pada suster...

Kakek : susss..emut ontol...

Suster: apa???

Kakek: emmut ontol susss...

Suster : apa??? Bapak jgn kurang ajar ya ??!!

Tiba2 putri sang kakek masuk dan melihat suster begitu marahnya pd ayahnya..

putrinya bertanya : ada apa sus ??

Suster : tanya saja sendiri pd... ayahmu itu!!

Anak : ada apa pi? Papi mau apa??

Kakek : mmuuttt ontol!!!

Anak : ooooooooo... REMOTE CONTROL , Susss.....!! !!
02 May 2010

Karena Cinta Tidak Harus Berbentuk Bunga

Notes ini ditulis oleh seorang perempuan..

###

Aku mencintai suamiku apa adanya..

Aku begitu menyukai perasaan aman dan tentram..

Yang muncul dihati ketika bersanding dengannya…

***

Tiga tahun dalam masa perkenalan..

Dua tahun dalam masa perkawinan..

Harus kuakui bahwa mulai timbul rasa bosan dan lelah…

Dengan kehidupan berumah tangga dengannya..

Dan…

Alasan-alasan mencintainya dahulu berubah menjadi sesuatu yang menjemukkan..

***

Aku seorang wanita yang berjiwa sentimentil..

Dan benar-benar sensitive..

Serta berperasaan halus..

Aku merindukan saat-saat romantis..

seperti seorang anak yang menginginkan belaian..

Tetapi semua itu tidak lagi ku peroleh..

Suamiku kini jauh berbeda dari apa yang kuharapkan dulu..

Rasa sensitivenya kurang..

Juga tidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam perkawinan kami..

Telah memusnahkan semua harapan tentang kehidupan yang ideal..

***

Suatu hari aku beranikan diri untuk menyatakan keputusan untuk bercerai...

“mengapa?” dia bertanya terkejut..

“Aku lelah..

Kamu tidak pernah memberikan cinta yang aku inginkan…”

Dia terdiam dan termenung didepan komputernya…

Nampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak…

Kekecewaan aku semakin bertambah..

Seorang lelaki yang tidak dapat mengekspresikan perasaannya…

Apalagi yang aku harapkan darinya ?

Dan akhirnya dia bertanya..

“apa yang dapat aku lakukan untuk mengubah pikiranmu?”

Aku menatap matanya dalam-dalam..

Dan berkata perlahan..

“aku ada satu pertanyaan..

Jika kau dapat menemukan jawabannya, aku akan mengubah pikiranku..

Seandainya.. aku menyukai setangkai bunga indah yang ada ditebing gunung yang tinggi, curam dan berbahaya, dan kita berdua tahu jika kau memanjat kesana kau akan mati, apakah kau akan rela mengambilkan bunga indah yang amat kusenangi itu? Untukku istrimu? “

Dia pun termenung dan berkata..

“Aku akan memberikan jawabannya esok pagi..” katanya singkat..

Hatiku langsung gundah mendengar reaksinya..

***

Keesokan paginya, suamiku tidak berada di rumah..

Dan aku menemukan selembar kertas dengan coretan tangannya dibawah gelas yang berisi susu hangat, yang bertuliskan…

“sayang..

Aku tidak akan mengambilkan bunga itu untukmu..

Tetapi..

Izinkan aku untuk menjelaskan alasannya..”

Kalimat pertama ini menghancurkan hatiku..

Aku lantas terus membacanya..

“sayang.. kau biasa menggunakan computer dan selalu menghadapi masalah kerusakan program didalamnya dan akhirnya menangis didepan monitor.. Aku harus memberikan jari-jariku supaya dapat membantumu dan memperbaiki programnya..

Kau selalu lupa membawa kunci ketika keluar rumah.. Dan aku harus memberikan kakiku supaya dapat menendang pintu.. dan membuka pintu untukmu ketika pulang..

Kamu senang jalan-jalan keluar kota.. tetapi sering tersesat ditempat-tempat baru yang kau kunjungi.. Aku harus menunggu dirumah dan membantumu agar dapat memberikan mataku untuk menjelaskan jalan melalui peta..

Kau selalu kelelahan pada waktu pergi dengan teman baikmu setiap bulan.. dan aku harus memberikan tanganku untuk memijit kakimu yang terkilir…

Kau seorang yang senang diam dirumah.. dan aku selalu khawatir kau akan menjadi ‘aneh’.. dan aku harus membelikanmu sesuatu yang dapat menghiburmu dirumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami sehari-hari…

Kamu selalu menatap komputermu.. membaca buku.. dan itu tidak baik bagi kesehatan matamu.. aku harus menjaga mataku agar ketika kita tua nanti, aku masih dapat menolong memotong kukumu dan mencabuti ubanmu...

Tangan ini akan memegang tanganmu.. membimbingmu menyusuri pantai.. menikmati matahari pagi dan pasir yang indah.. menceritakan warna-warni bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu..

Tetapi sayangku..

Aku tidak akan pernah mengambil bunga itu untuk mati..

Karena, aku tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisis kematianku..

Sayangku.. aku tahu.. diluar sana ada banyak orang yang mampu mencintaimu lebih dari aku mencintaimu.. untuk itu sayangku.. jika semua yang telah kuberikan dengan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu.. aku tidak dapat menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu.. “

Air mataku jatuh diats tulisan dan membuat tintanya menjadi kabur.. tetapi aku tetap berusaha untuk membaca kelanjutannya..

“dan sekarang sayangku.. kamu telah selesai membaca jawabanku.. jika kau berpuas hati dengan semua jawaban ini dan tetap menginginkanku untuk tinggal dirumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita.. aku sekarang sedang berdiri diluar pintu menunggu jawabanmu…

Namun jika kau tidak puas sayangku.. biarkan aku masuk untuk mengambil barang-barangku.. dan aku tidak akan menyusahkan hidupmu lagi.. percayalah, kebahagaiaanku… adalah kau bahagaia… “

Aku segera berlari membuka pintu dan.. melihatnya berdiri didepan pintu dengan wajah sendu sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku..

Oh Tuhaan.. kini baru aku tahu.. tidak ada orang lain yang pernah mencintaiku lebih dari dia mencintaiku..

***

Untuk teman-temanku..

Semoga kisah hidupku ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua..

Kadang..

Kita terlalu menuntut hal-hal ‘besar’ dalam hidup kita, tanpa memperdulikan hal-hal ‘kecil’ yang sesungguhnya, perlahan-lahan, dapat membuat hidup kita menjadi besar.. saking banyaknya hal-hal ‘kecil’ itu, kita biasanya melupakannya begitu saja..

Semoga bermanfaat..

***

Theme images by andynwt. Powered by Blogger.

Blogger templates

 

© Kehidupan, All Rights Reserved
Design by Dzignine and Conceptual photography