Sore itu, tanggal 17 juni 1988, Desaku diguyur hujan yang begitu lebat. Masyarakat kebanyakan mengurung diri dirumah masing-masing karena hujan disertai angin dan petir yang dahsyat. Lebih baik berdiam diri atau memilih tidur mungkin pikir mereka. Tapi di rumahku sedang begitu banyak orang, mereka adalah keluargaku dan saudara-saudaraku. Karena sedang terjadi momen penting yang sangat bersejarah dalam hidupku, yaitu lahirnya aku ke dunia ini. Momen penting antara hidup dan mati Ibuku, juga hidupku. Bu Bidan Sumi yang membantu Ibuku melahirkan dengan sigap menangani segalanya. Ia dibantu seorang assisten, memerintah mengambil ini itu, sementara riuh rendah gaduh dan perasaan cemas begitu terasa di ruang tamu tempat berkumpulnya keluargaku. Ketika tiba-tiba beberapa saat lagi Bidan Sumi mengeluarkan Aku, waktu itu tepat sedang memegang kepalaku, tiba-tiba “prrrtt..” lampu mati, suasana menjadi gelap, riuh rendah di luar semakin gaduh, teriakan ibu-ibu dan wanita memenuhi rumahku. Ternyata listrik padam. Namun beruntung, Bidan Sumi yang telah berpengalaman membantu proses persalinan di Desaku akhirnya bisa dengan hati-hati mengeluarkan aku ke dunia yang indah ini.
***
Jakarta, 12 Agustus 2011. Tepat
hari ini aku aku akan dioperasi di salah satu rumah sakit kecil di kota yang besar
ini. Tepatnya pukul 11.00 WIB siang. Aku akan menjalani operasi Sinusitis. Operasi
ini dilakukan dengan memasukan beberapa peralatan kedalam hidung. AKu memang
sudah sejak lama mengidap suatu penyakit dalam hidungku yang sangat mengganggu
aktivitas sehari-hari. Sehingga setelah beberpa kali aku mengkonsumsi obat saja, akhirnya Dokter menyarankanku agar melakukan operasi. Waktu menunjukan pukul 10.45 WIB, aku ditemani suami
tercinta yang sudah sejak tadi menunggu Dokter yang akan menangani proses
persalinan operasi sinusitisku. Lalu tiba-tiba “JZZzzz..” terdengar seperti
suara mesin mati. Ternyata listrik padam. Aku berpikir, “ah mungkin hanya
sementara..”. lalu aku lanjutkan obrolan dengan suamiku. Namun anehnya, sampai
pukul 11.00 WIB tidak ada suster ataupun petugas Rumah Sakit yang mendatangiku.
Dengan sigap suamiku menghampiri para petugas itu. Setelah beberapa menit
suamiku kembali dan mengatakan kalau sedang ada pemadaman bergilir di kota ini.
Baru bisa kembali menyala pukul 17.00 WIB. “Apa tidak ada Genset?” tanyaku
heran. “Mereka bilang Gensetnya sedang dalam perbaikan..” kata suamiku lembut. Hmmh.
Pada akhirnya operasi sinusitisku dilakukan esok harinya karena harus
menyesuaikan jadwal Dokternya. Dalam benakku, “untung hanya aku yang mengalami
penundaan operasi karena Pemadaman listrik GILIRAN ini. Bagaimana jika itu
dialami oleh pasien-pasien lain yang akan, atau malah sedang melakukan operasi
besar yang taruhannya adalah nyawa?”. Hmmh.
***
Listrik sudah menjadi bagian dari
hidup manusia. Noah bilang “separuh aku dirimu”. Aktivitas apapun pada zaman ini
membutuhkan energy listrik, dari aktivitas seperti mencharge Handphone sampai
proses pembuatan kerangka mobil semuanya menggunakan energy listrik. Dari memasak
sampai aktivitas rapat di gedung DPR juga membutuhkan energy listrik. Namun apa
jadinya ketika pelayanan penggunaan sumber energy listrik ini lemah? Maka kisah-kisah
seperti diatas akan sering terjadi dan bukan tidak mungkin bisa berujung kepada
kematian?. Maka dari itu ketika komitmen PLN yang baru dengan tag line besarnya
menyatakan “menjalankan praktek
penyelenggaraan korporasi yang bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi
dan nepotisme, sekaligus menegakkan Good Corporate Governance (GCG) dan anti
korupsi dalam penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat” maka saya sebagai
masyarakat Indonesia yang juga pengguna listrik yang taat sangat gembira. Karena
pada dasarnya praktek korupsi dimanapun akan sangat merugikan pihak siapapun,
baik itu lembaganya, karyawannya, pelayanannya hingga fasilitas dan utilitesnya
sampai ke pelanggannya pun akan terkena dampak buruk dari korupsi. Bayangkan
ketika korupsi sudah masuk ke wilayah PLN, maka aktivitas kerja disana akan
amburadul. Karyawan atau pun pimpinan akan setengah-setengah melakukan tugasnya
karena orientasinya bukan lagi pelayanan tetapi hanya UANG dan KEUNTUNGAN. Karyawan akan santai,
leha-leha, mungkin malah facebook-an atau main game di komputer ketika jam
kerja. Pun ketika akan membeli peralatan-peralatan baru yg dibutuhkan. Ketika korupsi
sudah mendarah daging, bukan tidak mungkin peralatan yang dibeli berkualitas KW
3 atau rendahan karena para pimpinannya sibuk menghitung keuntungan dari proyek
pengadaan fasilitas tersebut.
Maka sekali lagi, ketika sebuah lembaga, apalagi lembaga milik Negara yang tugasnya adalah melayani masyarakat, yang dibutuhkan adalah orang-orang yang berdedikasi tinggi pada tugas, loyal pada lembaga, soleh atau berprilaku mulia, berkeyakinan kuat terhadap kebaikan, sehingga praktik korupsi akan sulit masuk ke orang-orang tersebut. Sehingga nantinya pelayanan bagi masyarakat akan sesuai tujuan PLN semula.
.
Maka sekali lagi, ketika sebuah lembaga, apalagi lembaga milik Negara yang tugasnya adalah melayani masyarakat, yang dibutuhkan adalah orang-orang yang berdedikasi tinggi pada tugas, loyal pada lembaga, soleh atau berprilaku mulia, berkeyakinan kuat terhadap kebaikan, sehingga praktik korupsi akan sulit masuk ke orang-orang tersebut. Sehingga nantinya pelayanan bagi masyarakat akan sesuai tujuan PLN semula.
.
Saya, kami, sebagai masyarakat
pengguna listrik yang taat, mengharapkan kinerja PLN sekarang semakin baik dan
bebas dari praktik korupsi. Kami mengharapkan dari semua jajaran di PLN agar
sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya, karena itu adalah tugas Negara,
bukan tugas main-main. Ketika Anda semua (jajaran PLN dari karyawan sampai Direksi) main-main atau tidak serius dalam melaksanakan tugas itu, untuk apa
dahulu anda mengirim aplikasi surat lamaran kerja ke PLN dan dibawah
undang-undang / peraturan atau mungkin sumpah jabatan Anda akan bertugas dengan
baik penuh tanggung jawab?.
.
.
Semoga dengan cerita diatas dan
sedikit tulisan ini dapat memberi setitik harapan agar bangsa yang besar ini
memiliki lembaga yang juga besar, baik itu dari segi kuantitasnya mapun
kualitasnya. Saya harap itu ada di PLN.
15 komentar:
at: September 29, 2012 at 6:59 AM said...
@ Kaharuddin: iya makasih ;)
beberapa terinspirasi kisah nyata & memang PLN harus memperhatikan riak-riak kecil ini agar tak menjadi jutaan buih yg mematikan.
siap ke TKP Link nya gan --> http://www.wpkahar.com/2012/09/gcg-untuk-pln-harapan-kami-aku-kamudia.html
at: September 29, 2012 at 9:54 AM said...
Pengalaman dan obeservasi, mantap. Semoga menang sob :)
at: September 29, 2012 at 11:37 AM said...
@ Cepy: Oke makasih Sob :D
yang penting Direksi PLN bisa baca tulisan ane jadi betapa pentingnya listrik di Negeri Kita ini :)
at: September 29, 2012 at 3:29 PM said...
nice post.. moga cepet sembuh hehehehe
at: September 29, 2012 at 10:29 PM said...
@ a : udah sembuh gan ;)
itu kan taon 2011 :D
at: September 29, 2012 at 10:40 PM said...
Sebenarnya listrik kagak penting,,,Saia biasa gak pakai listrik,,,saia biasa pakai neon bukan listrik..
at: September 29, 2012 at 10:53 PM said...
@ fathurrohman : ya yg penting listrik alami (murni) juga gapapa.. kaya susu Murni itu lho :D
at: September 30, 2012 at 11:37 AM said...
Listrik sangat penting,,, tapi masih banyak desa2 yang belum teraliri listrik...
at: September 30, 2012 at 11:44 AM said...
@ dzulfadlie : maka dari itu, buat lah runtutan HARAPAN untuk PLN dan buat lah tulisannya serta kirimkan ke PLN :D
at: September 30, 2012 at 1:21 PM said...
yang penting, listrik jgn naik. kasian rakyat kecil.
at: September 30, 2012 at 9:31 PM said...
keren.. nice share sob :D
at: October 3, 2012 at 7:15 PM said...
nice share gan ;)
semoga Direksi PLN baca tulisan ente :D
at: October 6, 2012 at 1:18 AM said...
@ Agoeng : Thanx Sob :D
@ Anon : iya gan makanya doain menang biar dibaca direksi :D
at: October 19, 2012 at 7:44 PM said...
Keren nih tulisannya... :D
Aku juga ikutan kontes blog ini lhoo...
Ditunggu kunjungan baliknya yaa... :)
Di http://www.nuzulromadona.com
at: October 21, 2012 at 8:36 PM said...
harapannya sih bukan cuma pada PLN. tapi instansi lainnya juga berbenah sedikitlah. kalo melakukan pemadaman bergilir juga diperhitungkan. jangan terlalu lama gitu. banyak yang perlu dibenahi sebenarnya. diperhatikan lagi kepentingan konsumen, kami juga kan bayar
Post a Comment