25 June 2011

Lucu dan malu ( seharusnya kita !!! )


Lucu ya, uang Rp 20.000-an kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak amal masjid, tapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket.

Lucu ya, 45 menit terasa terlalu lama untuk berdzikir, tapi betapa pendeknya waktu itu untuk nonton pertandingan sepakbola.

Lucu ya, betapa lamanya 2 jam berada di Mesjid, tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat menikmati pemutaran film di bioskop.

Lucu ya, susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau sholat, tapi betapa mudahnya mencari bahan obrolan bila ketemu teman.

Lucu ya, betapa serunya perpanjangan waktu di pertandingan bola favorit kita, tapi betapa bosannya bila imam sholat Tarawih bulan Ramadhan kelamaan bacaannya.

Lucu ya, susah banget baca Al-Quran 1 Juz saja, tapi novel "best seller" 100 halamanpun habis dilalap.

Lucu ya, orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser, dan berebut cari shaf paling belakang bila Jum'atan agar bisa cepat keluar.

Lucu ya, susahnya orang mengajak berpartisipasi untuk dakwah, tapi mudahnya orang berpartisipasi menyebar gosip.

Lucu ya, kita begitu percaya pada yang dikatakan koran, tapi sering kita mempertanyakan apa yang dikatakan Qur'an.

Lucu ya, semua orang pinginnya masuk surga tanpa harus beriman, berpikir, berbicara atau melakukan apa-apa.

Lucu ya, kita bisa ngirim ribuan "jokes" lewat "E-mail", tapi bila ngirim yang berkaitan dengan ibadah sering mesti berpikir dua kali.

Goresan do'a yang slalu kupanjatkan:

Yaa Allah ampunilah segala dosa,salah dan kelalaianku padaMu....!

Juhudkanlah aku dalam mengabdi kepadaMU....

Lindungilah diriku dari sifat malas, kikir, penakut dan segala fitnah dunia dan akhirat.

Yaa Allah selamatkanlah aku dan keluargaku dari siksa api neraka.


source:

http://www.facebook.com/notes/wawan-setiawan/lucu-juga/10150202879807730

16 June 2011

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya


Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin, bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan.

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah untuk anak-anaknya.

Dengan tekad untuk tetap dapat menghidupi keluarga, ibu mencari nafkah dengan berjualan sayur yang dibelinya dari hasil kebun tetangga untuk dijual ke pasar.

Beberapa tetangga yang melihat kehidupan kita yang begitu susah, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi demi menjaga perasaan serta untuk mencurahkan seluruh kasih sayangnya kepada anak-anaknya ibu tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Sering kali.., ketika saat makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Ketika aku mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingannya, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan anak-anaknya.

Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping aku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di bekas sisa tulang ikan yang aku makan.

Melihat ibu seperti itu, hati ku tersentuh, lalu dengan menggunakan sendok aku memberikan seluruh sisa ikan yang ada pada piringku kepada ibu, tetapi dengan cepat ibu menolaknya, dan berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika aku masuk SMP, demi untuk dapat membiayai sekolah aku, abang dan kakakku, ibu sering sekali pergi ke koperasi dengan membawa sejumlah anyaman rumbia untuk dijual, dan hasil jualannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup.

Di kala musim hujan tiba, aku sering terbangun dari tempat tidurku karena hawa dingin yang menyengat tubuhku, dan melihat ibu yang hanya bertumpu pada lampu teplok, tetapi dengan gigih melanjutkan pekerjaannya merajut rumbia.

Aku berkata :"Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus berjualan ke pasar." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Pada waktu ujian tiba, ibu memutuskan untuk tidak berjualan, supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku diluar sekolah dan dibawah terik matahari selama beberapa jam.

Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental, tapi tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayangnya yang jauh lebih kental.

Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku kepada ibu sambil menyuruhnya minum.
Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua, sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk tetap pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit
sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya masih punya uang" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan.

Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa tinggal di kota besar" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung dan harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh diseberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta.

Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Aku melihat senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya.

Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinangan air mata.

Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku, Aku tidak apa-apa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saia percaya teman-teman ingin sekali mengucapkan : "Terima kasih ibu..!!"

Coba dipikir teman- teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita?

Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk meluangkan waktu untuk berbincang dengan ayah ibu kita?

Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah dan ibu kita dalam kesepian.

Kita biasanya lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah, jika dibandingkan dengan pacar kita.

Kita pastinya lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.

Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan keadaan orang tua kita?, apakah orang tua kita sudah makan atau belum?, apakah orang tua kita sudah bahagia atau belum?

Kalau memang demikian, coba kita renungkan kembali……

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orang tua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

Sumber:

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6000502

14 June 2011

Percakapan Bayi dengan Tuhan sebelum Terlahir Ke Dunia


Suatu ketika..seorang bayi siap dilahirkan ke dunia,menjelang diturunkan ... Dia bertanya kepada TUHAN :


bayi : "para malaikat di sini mengatakan, bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi....bagaimana cara saya hidup di sana,saya begitu kecil dan lemah"

TUHAN : "aku telah memilih satu malaikat untukmu..ia akan menjaga dan mengasihimu"

bayi : "tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia"

TUHAN : "malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia"

bayi : "dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?"

TUHAN : "malaikatmu akan mengajarkan..bagaimana cara kamu berdoa"

bayi : "saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yang akan melindungi saya"?

TUHAN : "malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun"


bayi : "tapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi"

TUHAN : "malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu"


saat itu surga begitu tenangnya...sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya


bayi : "TUHAN..........jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti"?


TUHAN : "kamu dapat memanggil nama malaikatmu itu...... I B U ..."


kenanglah ibu yang menyayangimu..Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi...Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu..

Ingatkah engkau..ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu?Dan ingatkan engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit...

Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan..

Kembalilah...mohon maaf...pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu..

Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang,ketika ibu telah tiada...

Tak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita...,tak ada lagi senyuman indah...tanda bahagia..Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya..yang ada hanyalah baju yang digantung di lemarinya..Tak ada lagi..dan tak akan ada lagi.. Yang akan meneteskan air mata mendo'akanmu disetiap hembusan nafasnya..Pulang..dan kembalilah segera...peluklah ibu yang selalu menyayangimu..

Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya..

IBU adalah malaikat yang dikirim oleh Tuhan kepada kita , jagalah perasaan seorang ibu karena dia yang dipercaya Tuhan untuk menjaga kita... :-)

sumber:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8566544
13 June 2011

Perjalanan yang Undefined !


Udah lama banget gak nulis.

Sekarang saatnya mulai nulis setelah sekian lama hanya memantau, melihat dan memperhatikan sekitar.

Sekarang yang mau saia tulis adalah oleh-oleh dari perjalan luar biasa kemarin, 2-5 juni 2011.

Kisah, yang, menurut hemat saia, saling berkaitan.

Ok. Hari pertama, 02 juni 2011.

Dimulai dengan perjalanan kereta api progo jurusan lempuyangan (jogjakrta) – pasar senen (Jakarta). Entah kerna libur panjang atau apa, pihak kereta api membebaskan tempat duduk untuk semua penumpang, baik yang mendapat tiket atau pun yang tidak, ini strategi atau apa saia tidak tahu, yang jelas, saia yang membeli tiket sehari sebelumnya, dan datang setengah jam sebelum pemberangkatan, jadi tidak mendapat tempat duduk yang layak (penuhnya na’uzu billah). Ketika saia lewati gerbong demi gerbong dan mencoba berkomunikasi dengan penghuninya (niatnya si biar dikasi tempat duduk) mereka malah berteriak: “kita disini dari jam 2 mas biar dapet tempat duduk!” wadduh? Kereta mulai berangkat sajja jam setengah 5 dan mereka datang jam 2 siang?? I LOVE INDONESIA !!

Lalu tampa pikir panjang, saia ke restorasi: tempat yang nyaman buat kereta kelas ekonomi (walau harus nambah 25 rebu, pdhl biasanya 20rebu lho!). mayan sih, dapet tempat duduk, makan, minum plus ketenangan (jarang ada penjual, pengamen dan teman2nya disini coy).

Awal duduk, biasa sajja. Penumpang didepan adalah cowok seumuran saia, bertampang innocent, putih, tinggi, dan sepertinya pendiam (dugaaan awal saia begitu, dan biasanya, dugaan awal saia kebanyakan salah). Ternyata benul (benar dan bettul). Ketika mulai bercengkrama, ternyata penumpang depan saia ini “hoby” sekali mencurahkan segala sesuatu yg ada di otaknya! Hebbat! Saia awalnya terkagum-kagum dengan cerita dia yang:

-pengalaman banyak

-pintar bicara

-tetap terlihat biasa (innocent itu tadi)

Tapi, obrolan yang semakin lama semakin larut dan jauh. Saia hampir bisa memastikan tahu setengah dari sejarah kehidupan ‘beliau’! Ckckckck! Bayangkan! (kalo mau).

Kira-kira ini yang masih bisa saia ingat:

-dia berumur 23 tahunan,

-sudah menikah tapi bercerai dan punya anak 1

-aktipis dunia malam jogja

-bisnis hape di pasar maling (klithikan)

-pernah dan masih jadi mucikari di sarkem (ngakunya rumah sekitar sarkem)

-hoby minum-minuman

-sering PP Jakarta-jogja hanya untuk buang2 uang n senang2 (yg saia bingung, ngapa naek kereta ekonomi? Tapi di rsetorasi sieh yg agak mahalan, mungkin sajja kehabisan tiket bisnis atw executive).

Lama kelamaan saia males juga ngobrol kebanyakan. Membuang energy. Mending tidur! Tapi ternyata si mas nya itu, tidak kehabisan energy, dia balik mengajak ngobrol penumpang lain yang ternyata (dari hasil nguping saia selama pura2 tidur) mereka berdua adalah PNS dari medan yang baru selesai menghadiri acara PNS di Bali dan hendak bertolak pulang ke meddan melalui Jakarta. Dan kalian tau apa yang doski bicarakan? Lagi2 dunia malam! Malah si PNS itu ditawari wanita2 jogja mulai dari yang perawan ampe yang tante2, katanya… ckckckc.. sampe akhirnya kedua PNS itu sangat2 tertarik dan meminta nmr hape si mas nya itu! Busyet! Katanya buat ngehubungi kalo suatu saat kesini n pen make cew2 jogja ! parrah2 !

Saia berlagak cuek sieh. Tapi tetep sekali-kali melek n diajak ngobrol juga sama kedua PNS “senang” itu!

Cerita disingkat, 10 menit lagi stasiun kejaksan, Cirebon. Saia siap2 turun dengan membereskan barang bawaan saia. Ternyata, ketika saia pamit pada ketiga tokoh diatas, si mas2 aktipis dugem itu meminta nmr hape saia! Tak dinyana! Tampa pikir macam2 (satu macam sajja), saia kasih! Lalu saia pamitan. Dan.. turrun!

Ok. Kisah berikutnya. Hari kedua, 3 juni 2011.

Kisah perjalan ke boggor (lokasi pernikahan seodara sepupu).

Saia datang sampe rummah itu jam 1 pagi. Nah ternyata.. jam 5 pagi itu ada rombongan pertama yang meluncur ke bogor menggunakan mobil dinas (mobil dengan misi “dunia-akhirat” menyebarkan proposal pembangunan masjid di desa saia dan hendak di sebarkan ke alumni2),, akan tetapi saia tidak tahu itu! Tidak diberi tahu tefatnya! Padahal malamnya saia sempat sms salah satu personelnya (tp bkn urusan perjalanan sieh, tapi kan paling tidak dia memberikan impo nya pada saia, karena dia tahu kalau saia itu juga mau ke bogor) tapi yasudalahh.. walaupun mobil itu keliling2 dulu (cianjur, garut, bandung, baru bogor) setidaknya kalo saia taw, saia bisa menikmati perjalan itu! Hmmh.

Akhirnya saia istirahat sampe sekitar jam 7-an (pagi lho yaa). Terus tiba-tiba, bibi saia yang PNS ter-pogoh pogoh ke rumah seraya berkata dengan cepat dan semangat: “kamu taw bis yang ke bogor kan? Berangkat jam berapa ajja? Kalo sekarang ada, ayo ke bogor sama bibi, bibi maw kesana sekarang n pulang sebelum besok” saia herran “lho? Kenapa? Kan acaranya besok Bi? Lagian kalo jam segini udah gak ada, adanya tadi jam setengah 6 pagi n nanti jam setengah 2 siang” “oh gitu,, bibi besok ada agenda besar di sekolah, bibi ketua panitia nya, jadi gabisa ditinggal, sekarang maw kesana maw pamit gabisa ikut besok. Gitu. Nanti jam 2 kita berangkat ya?” wadduh? Saia kan rencananya maw ngeBIS (yang udah di charter) sama rombongan warga n tetangga, tapi tapi.. gak papa deh ya kalo fgree si “iya, Bi. Nanti siang saia siap-siap” jawab saia senang. Karena saia agak sedikit cape, saia istirahat lagi (tidur, cape atw hoby saia juga bingong). Dan gak kerasa saia bangun jam setengah 12, dah maw jumatan!

Cerita disingkat, setelah jumatan saia nunggu bibi saia di rumah. Katanya maw berangkaat? Kok gak nongol2? Terus saia nanya kakak saia, “apa bibi gak jadi berangkat ke bogor nya sekarang yaa?” kakak saia menjawab dengan nada biasa “orang dah berangkat tadi jam 10. Katanya kamu dah di sms n tevon gak nyaut, padahal dia Cuma bertiga lho, sewa mobil AVP lagi! Coba kamu gak tidor?! Udah berangkat!”

Wadduh! Hilang kesempatan gratisan! Lagian emang kebiasaan saia si kalo tidur hape di silen. Hmmh. Yaudah gak papa.

Terus saia maen ke rumah bibi yang lagi sakit n baru pulang dari RS. Setelah ngobrol lumayan banyak, saia diminta belikan saten n gulei. Yummy! Dalam benak saia, orang sakit makannya banyak banget? Pasti gak abis? Dan pasti “sisa”nya kanggo aku ! pikiran jahat muncul seketika!

Lalu dengan langkah ringan (ringan beneran lho) saia beli tuh 2 macam makanan penuh lemak n kol es telor. Sekira setengah jam akhirnya jadi. Lalu saia balik ke rumah bibi. And you know what?? Dugaan saia benar kali ini! Doski Cuma makan gulei nya 1 sendok~! Satenya 2 tusuuk. Horeee…! Lalu? (gak usah diceritain lah ya? Kalian yang dah dewasa pasti ngerti!).

Terus setelah sejahtera n kenyang gemah ripah lohjinawi, saia pulang ke rumah. Eh di sapa lagi ama kakak “kamu tadi kemana lagi? Tadi ada rombongan yang berangkat ke bogor lho! Bawa avanza n Cuma 4 orang! Tadi sempet2 nyari kamu. Tapi kamu gak ada yaudah mereka berangkat!”

Oalaaaah! Nasib saia! Dapet makanan akeh tapi tumpangan gratis nan nyaman melayang! Ckckckc. Gak papa deh nanti malem masih ada BIS ini (tapi kalo BIS mesti bayar 100rebu PP sekalian piknik).

Cerita disingkat lagi ah (pegel).

Eh ada yang luppa. Hari itu, ada sms masuk dari mas2 yang aktipis dunia malam itu. Nanya kapan pulang. Lalu saia jawab biasa sajja.

Oke, malam pemberangkatan BIS rombongan wedding tour Cirebon-bogor. Kita-kita kumpul pinggir jalan dikampuang setelah isya! Karena emang jangjiannya jam segitu! But, U know what? BIS baru datang jam 9 malem!~ cuih! Lagi lagi I LOVE INDONESIA!!

Karena saia sok-sok jadi panitia, saia akhirnya masuk BIS trakhir, n dapet tempat duduk paling belakang dengan para lelaki-lelaki. Saia kebagian duduk ama temen saia Fika Fikhriyah.

Zzzz. Jam 1 kita istirahat di daerah Subang setelah perjalan BIS kaya perjalanan menggunakan perahu layar yang ombaknya guedde banggets!

Di lokasi restorasi peristirahatan, saia mojok sendiri. Terus di datengin rombongan lain yang saia agak kurang deket (kenal sieh, Cuma nggak deket, kata orang2, dia suami dari gadis kampuang saia. And doski ustadz coy! Tapi bukan di desa saia, jadi agak kurang familiar.

Oke lanjuut. Saia dittanya ama dia. “kenapa bengong, coy?” beuh! Ustad gaul banget pake coy? “nggak papa, bang. Lagi keingetan sesuatu ajja” saia biasa jujur walau ama orang yang gak terlalu kenal (cieee…) “mikirin apa emangnya? Cewek yaa?” Et dah! Bener lagi tebakannya? Soalnya emang pas di BIS, saia sempat liad2 foto2 n video2 n sms2 dari seseorang yang pernah dekeeeeet bangget ama saia (cewek lho yaa :D )

Terus saia jawab “ah nggak..” eh dia ngomen “yang benner? Ane juga pernah lo seumuran ama ente! Masalah cewek yaa?” hmmh.. trus saia iia-in ajja. N agak cerita sekitar 20 detik n isinya agak lebay sieh (tapi intinya saia gak bisa lupain tu cewek).

Terus dia dengan semangat ngomong panjaaang n lebaaar (tepatnya cerita). Gini ceritanya:

“dulu. Pas waktu ane kuliah di UGM, jurusan ane komunikasi waktu itu. Ada cewek, cantiiik banggets! Jadi primadona n popular bangget di kampus! Taw gaak? Semua cowok mencuba mendekati dia n mencuba mendapkan cintanya. Termasuk ane nih yg waktu itu lumayan agak labil. Semua cowok pedekate. Dengan cara n jalannya masing2. Taw cara Ane? Ane datengin ke rumahnya, coy! Ane samperin ortu nya dll dll. Terus setlah beberpa minggu pedekate n maen ke rumahnya. Ane beraniin menyatakan coy! Tapi bukan menyatakan cinta kaya cowok2 pada umumnya! Tapi ngajak NIKAH! Terus jawaban tu cewek appa? ‘Nanti seminngu lagi aku kabarin lagi yam as. Sekarang aku masih agak kaget n bingung.’ Oke jaw bane.

Seminngu dari situ nih. Ane berdoaaa teruus. Semoga dia nerima! Udah cantiik, pinter, supel, agak pemalu sih tapi itu tipe ane. Trus orangnya terbuka, kalo ngomong lembuut bangget. Seminggu terus ane berdoa supaya diterima.

Eng ing eeeng! Akhirnya hari H telah tiba, waktu itu hari Hamis. Ternyata dia sms. Kata2nya begini: mas, maaf… karena dari awal udah ada kata2 “maaf” nya, ane dah taw kelanjutannya gimana. Ane tutup ajja hape. Terus ane sedih waktu itu coy! Perjuangan ane, lika liku ane, pengorbanan ane, doa-doa ane, smua sia-sia. Ane seddih seminggu coy! Teringat smua kenangan2 ama doski.

Sebulan, setahun, 3 tahun akhirnya berlalu. And ane udah nikah nih. Ama cewek pilihan ane yang sekarang jadi Ibu dari anak-anak ane (prikitiew). Dulu masih punya 1 anak.

Tau tau ada kabar dari temen2 kampus! Si “Bunga” (sebut saja begitu! Haha.. kaya nam korban di BUSER) si cewek yang dolo ane idam2-kan n ane ngebeeet banget ama doi, ternyata sudah di operasi. Dan kita diminta ngirim doa (minimal) n kalo bisa jenguk. Terus ane telfon tuh temen, nanya2 sakit appa. Ternyata Bunga itu operasi kista, pengangkatan rahim! Astaghfirullohal ‘azdiim! Kagget setengah matti ane !

Besoknya, ane jadi mikir, dulu ane sempet “mengumpat” Tuhan dengan ditolaknya cinta ane. Marrah ane dulu gara2 ajakan ane di teppis si Bunga itu. Tapi ternyata, sekarang Tuhan ngasih jawaban yang JELAS! Ternyata bunga punya penyakit seperti itu. And vonis trakhir dokter dia udah gabisa hamil lagi! Astaghfirulloh. Sekarang ane sudah punya anak 1. Istri cantik, sholeh, setia. Kurang apa Tuhan ama ane coba? Coba dulu ane maksa2 diterima n jadi ama si Bunga. Mungkin hidup ane gak sebahagia sekarang.

Gimana sob? Dari cerita ane, ente dah taw maksutnya kan? Tuhan ngasih yang kita BUTUHKAN! Bukan yang kita INGINKAN!

Kata dia sambil mesin BIS mulai menyala lagi. And saia masih terbengong-bengong waktu di perisitirahatan itu karena pembawaan cerita dia yang menggebu-gebu!

Hmmh.. iia juga.. dalam hati saia bergumam. Selama perjalanan berikutnya di BIS, saia jadi mikir. “sekarang, saia ngoyo banget pengen balik ke itu cewek, pengen deket lagi, pengen kaya dulu lagi. Tapii, keadaan ajja dah gak memungkinkan. Emang sih kita dah berusaha. Tapi kalo hasilnya gak maju2? Segitu-gitu ajja? Ceweknya juga gak me-respon2? Ngapain kita jadi “ribed” banget ngurusin tu orang? Mikirin n ngerasanin? Kalo emang bukan jadi hak kita karena usaha kita gak nyampe2, yaudah. Mungkin Tuhan akan ngasih yang lain yang lebih baik n lebih COCOK buat kita! Yang sesuai harapan n KEBUTUHAN kita!”

Terus.. zzzzz…

Oiia luppa!v sampai waktu itu, si mas2 aktipis malam udah 3 kali sms, ea byasa, nanya kapan balik lah, bisa bareng lagi gak lah dsb dsb. Dari sini, saia udah agak mulai males ama doski. Mulai setiap hari sms n nanya2. Pdhl kan aku cowook :D

Oke, 4 Juni 2011. di lokasi Pernikahan Bertha Zahratunnisa Muhafi

Pagi yang cerah untuk jiwa yang sumringah! Pernikahan adek sepupuku ICHA ! and you know what?? Hari itu juga saia akan bertemu “adek” saia (yang ketemunya di dunia antah berantah penuh praduga tak bersalah) PRILLA RAHMANISSA. Ini ketemuan tatap muka langsung pertamakalinya setelah sekian bulan hanya by chating, sms n tevon (dalam catatan panggilan masuk saia baru sekali sieh).

Pernikahan cukup meriah n sacral. Sekira jam 11. Hape berdengung (berdering apa berdengung yah?).. terus saia angkat. “ka, ini aku udah sampe. Nih aku di belakang bis biru” ternyata suara gadis kecil yang –kayanya- keausan :D “oke…” langsung saia caw n mendekati BELIAU.

Pertama ngeliat:

· Owah ini bidadari duniamaya ituw

· Agak lumayan takjub, surprise, and.. beberapa detik ngeliatin dolo (waktu itu saia berpikir, katanya endut, dari mananya?) karena proses berpikir saia selama chat n smsan ama doi tuh ekspektrasi n persepsi saia berlebian (kaya body saia) soalnya obrolan kami tidak terlepas dari: ketawa, curhat, motivasi and DIET! Tapi kok gini? Berhasil banget donks dietnya? Yasud lah.

· Ngajak masuk ke wisma. Istirahat, ngobrol segala macam basa dan basi.

And you know what?? Saia and Prila Rahmanissa ini ajaib banggets! Baru beberapa menit ketemu, udah akraab banggets! Saia juga kurang faham mekanisme kerja otak, hati n pikiran saia n Prilla. Mungkin emang kemis teri nya dapet kali yaa? Langsung ON! :D

Segala obrolan kami mbahas. Semua kisah yang pernah kita obrolkan kami ulang lagi (kaya besoknya ujian ajja di ulang ya?) and akhirnyaaa… saia mengikuti rencana awal dengan dia : berpisah dari rombongan n maen seharian ama doski! J

Akhirnya setelah sekian menit berembuk n musyawaroh, kami putuskan untuk maennya ke rumah Prilla ajja yang di Depok. Lagian kalo maw maen. Udah kesorean n ujjan pula. Daripada kemana gak jelas n gak terkontrol, mending silaturrahmi ke rumah Prilla n ketemu ortu nya. Sekalian jenguk Ibu nya yang baru pulang dari dirawat di RS.

Selama perjalanan motor Bogor-Depok, walaoupun energy udah minimal. Kita tetep ngobrol, ketawa-ketawa, bahas2 lagi pembahasan yang sama (ngulang kaya mau ujian :D ), and sampe rumahnya.. awal ketemu Babeh nya. Eh ternyata Babeh nya masih muda n ganteng (kaya yang nulis) trus ramah lagi n ternyata gak banyak omong seih gak kaya anaknya.. :D saia dipersilakeun masuk n duduk istirahat ditemani sejumput kueh2 n minuman dingin plus hembusan kipas angin. Nyaman rumahnya. Perumahan tapi deket kebon. Terus ngobrol ama ibu nya. Nah ini nih yang “keren” yang lagi-lagi saia temui dari setiap wanita (ibu-ibu khususnya) : siapapun tamu yang dateng, umur berapa, darimana, penting atw nggak, ibu-ibu selalu punya formula mengajak pembicaraan tamunya. And selalu punya energy n materi, walaopun mungkin setelah seharian capek n yang saia taw beliau baru sembuh. Tapi.. ea itu lah hebatnya Ibu-Ibu! Mantaaf ! harus di share Bu pengalamannya ama anaknya ;)

Terus, setalah solat maghrib belakang rumah Prilla. Kita nyari ‘cemilan’ buat mengisi kekosongan perut (iseng ajja si). Dapetlah judul yang sesuai hobby kuliner saia : BAKSO BAKAR! Dari namanya ajja dah aneh. Yaudah kita cobba. Tapi nyatanya, saia makannya bakso malang biasa si, gak nyoba dibakar (takut gosong ah, kan udah kita). Terus disitu kita ngobroool lagi about eperiting! Sampe akhirnya saia menemukan BIS MINIARTA menuju Bogor ke rumah kakak hingga akhirnya besok pagi (jam 4 pagi benerran lho) yang langsung meluncur ke Cirebon.

Selama perjalanan di BIS seperempat dari Depok ke Bogor itu, otak saia tak habis-habisnya berpikir. tadi kok bisa ya begitu? bisa langsung deket ama Prilla, ngobrol se-bebas bebasnya, becanda selepasnya, ketawa semaunya, curhat se-enaknya. amazing! dan yang bikin amazing lagi, itu semua berjalan indah dalam prosesnya, tapi terasa begitu cepat prosesnya ketika itu smua udah berakhir (dengan hadirnya body saia yang tambun ini di BIS MINARTA yang padet ini). jadi kejadian yang tadi serru banget tuh kaya mimpi! soalnya kan menikmati banget tapi kok cepet banget selsainya yaa? hmm.. gak taw lah. mungkin hanya Tuhan yang tau ;)

intinya: kaya mimpiii ;) so, makasih ya Piaa dah bikin seneng n seru-seruan seharian ituuu. tak tunggu lho kamu di jogja juli nantii!

*kaya ababil ya expresinya :D :p

Oiia, Ada kejadian menarik lagi nih di BIS MINIARTA. Pertama naek bis, posisi saia paling belakang. Terus, di tengah2 perjalalan, bis berenti, kita di oper ternyata sama BIS lain yg penumpangnya penuh! Yasud, karena penuh, saia nyari tempat duduk depan disamping supir yang sedang sibuk bekerja.

Karena matta udah 3,5 watt (nguantuke bianget n puegelle puoll) saia agak2 tiduran di bis seperempat ituw. Trus ditengah perjalanan ujjan, supir bis turun buat ngelap kaca bagian luar yang tepat berada di depan saia, biar beliau bisa liad kaca spion yg tepat depan samping saia. Terus jalan lagi bisnya. Tengah jalan, beliau ngelap lagi kaca bis nya, tapi yang dalem, karena ber-embun. Tapi doski Cuma ngelap kaca dalem di depannya ajja, kaca yang depan saia gak di lap. Terus, dengan gagah berani bak pahlawan, saia ambil lap depan pak supir itu, and ngelapin kaca depan saia yang juga berembun, niatnya si biar pak supir bisa liad ke spion lagi. Trus supirnya bilang “makasih” langsung saia jawab “sip”.

Tapi tapi,, beberapa menit lagi, si supir itu ngelap kaca depannya lagi, tapi kali ini pemandangannya agak beda, dia ngelap pake Koran. Terus lap di depannya dia pake ngelap muka. Terus saia bingong, karena matta juga dah redup samar2, saia Tanya : “lho pak? Ngelapnya pake Koran? Kain yang tadi itu lap buat bapak? Saia kira buat ngelap kaca. Maap ya pak.. sia gak taw..” si bapaknya agak ketawa “hehe.. gak papa..” terus saia tambahin ‘pembelaan’ biar gak terlalu malu, karena banyak yg liad, posisi penumpang kan penuh tuuh. “maaf ya pak. Saia gak taw kalo itu kain lap buat muka bapak. Saia lagi ngantuk banget nih gak jelas td liat bapak lap pake apa” bapak supir jawab enteng “oh gak papa”.

Terus saia langsung senyum kecut n langsung diem, gak bantu ngelap kacanya lagii.

Akhirnya samape rumah kakak saia juga.

Oiia, sampai saat itu si mas2 aktipis dunia malam dah sms berapa kalii itu. Saia mulay risih...


(`~~`) ~to be continued~

Theme images by andynwt. Powered by Blogger.

Blogger templates

 

© Kehidupan, All Rights Reserved
Design by Dzignine and Conceptual photography